Sumber foto: website

Sungai Merah Banjiri Hanoi Vietnam saat Topan Yagi Tewaskan 150 Orang

Tanggal: 11 Sep 2024 16:22 wib.
Hanoi, ibu kota Vietnam, saat ini menghadapi situasi darurat setelah Sungai Merah meluap akibat dampak Topan Yagi yang telah menewaskan sedikitnya 152 orang. Evakuasi ribuan penduduk yang tinggal di sekitar sungai tersebut adalah prioritas utama dalam upaya penanganan bencana ini.

Topan Yagi, yang dikenal sebagai topan terkuat di Asia pada tahun 2024, menerjang wilayah utara Vietnam dengan membawa angin kencang dan hujan lebat. Akibatnya, Sungai Merah yang merupakan sungai terbesar di wilayah tersebut meluap, meruntuhkan jembatan, dan menyebabkan banjir hebat di sepanjang daerah pinggiran kota Hanoi.

Penduduk Hanoi, seperti Tran Le Quyen yang telah tinggal di sana selama 30 tahun, merasakan dampak langsung dari bencana ini. Quyen mengungkapkan bahwa banjir kali ini merupakan yang terburuk yang pernah dia alami. Dia juga menyampaikan betapa sulitnya tidur di malam hari karena keadaan banjir yang menyelimuti seluruh jalan di sekitarnya.

Kisah serupa juga disampaikan oleh Nguyen Van Hung, seorang penduduk setempat yang merasakan bagaimana rumahnya sekarang menjadi bagian dari sungai akibat meluapnya Sungai Merah. Evakuasi juga dilakukan oleh yayasan amal Blue Dragon Children’s Foundation yang terpaksa meninggalkan kantor mereka karena ancaman banjir yang semakin meningkat.

Tak hanya itu, dampak Topan Yagi juga dirasakan di sektor industri Vietnam. Banyak pabrik dan gudang di pusat-pusat industri di sebelah timur Hanoi mengalami banjir, yang menyebabkan gangguan serius dalam rantai pasokan global. Hal ini dapat mengancam operasi perusahaan multinasional yang banyak beroperasi di Vietnam.

Menghadapi situasi darurat ini, pemerintah Vietnam perlu segera memberikan bantuan dan fasilitas kepada para korban banjir serta melaksanakan langkah-langkah pemulihan kota, infrastruktur, dan sektor industri yang terdampak. Disamping itu, langkah-langkah mitigasi juga perlu ditingkatkan untuk mengurangi dampak bencana alam yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.

Dengan adanya perubahan iklim yang semakin ekstrem, perlindungan terhadap lingkungan dan penanganan bencana alam perlu menjadi perhatian utama bagi setiap negara, terutama yang berada di kawasan rawan bencana seperti Asia Tenggara. Diperlukan kerja sama internasional untuk mengatasi dampak bencana alam dan menjamin keselamatan serta kesejahteraan masyarakat yang terdampak.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved