Sumber foto: Ilustrasi

Suhu Panas Memperparah Penderitaan di Gaza, Pengungsi Minum Kurang dari 1 Liter Air per Hari

Tanggal: 30 Apr 2024 05:32 wib.
Situasi Mencekam di Gaza: Dampak Suhu Panas yang Memperburuk Kondisi Kemanusiaan

Suhu musim panas yang semakin intens tidak hanya meningkatkan suhu udara, tetapi juga memperburuk penderitaan warga di Jalur Gaza. Di tengah runtuhnya sektor kesehatan, pengungsian internal, kurangnya air bersih, meluasnya penyebaran penyakit menular, dan kurangnya jumlah truk bantuan kemanusiaan, kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memprihatinkan. Departemen Meteorologi Palestina memperkirakan suhu di Palestina pada Senin sedikit meningkat, yaitu empat derajat Celcius di atas rata-rata tahunan. Dampaknya pun cukup signifikan, terutama terhadap kesehatan dan kondisi hidup pengungsi di Gaza.

Menurut laporan yang diterima oleh badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA), dua orang anak di Gaza telah meninggal akibat suhu panas. Kabar tersebut sangat mengkhawatirkan, mengingat kondisi kritikal yang telah lama terjadi di Gaza. UNRWA juga mencatat bahwa setiap pengungsi di Gaza hanya mempunyai akses terhadap kurang dari 1 liter air per hari untuk minum, jauh di bawah batas minimum yang ditetapkan.

Staf dukungan dan advokasi badan bantuan ActionAid, Reham Al-Jaafari, dalam sebuah wawancara dengan Voice of Palestine Radio, menyerukan perlunya menghentikan agresi Israel. Hal ini agar badan-badan bantuan dan kesehatan dapat memberikan bantuan dengan lebih efektif. Ia juga menggarisbawahi pentingnya mendatangkan bahan bakar dan membuka penyeberangan sebagai titik masuk bantuan kemanusiaan lewat jalur darat. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat suhu panas yang ekstrem.

Badan PBB pun turut menyerukan gencatan senjata segera. Mereka menyatakan bahwa anak-anak adalah pihak yang paling terdampak dalam serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023 dan krisis kemanusiaan yang menyusul. Komisioner Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menegaskan bahwa situasi di Gaza semakin memburuk dengan adanya kematian, kelaparan, penyakit, dan pengungsian, yang kini tinggal di bangunan mirip rumah kaca di bawah panas terik.

Kementerian Kesehatan Gaza juga memberikan peringatan terhadap penyebaran banyak penyakit dan epidemi akibat semburan air limbah, penumpukan sampah di jalan-jalan, dan di antara tenda-tenda pengungsi. Mereka juga melaporkan adanya penyebaran reptil dan serangga di tengah suhu tinggi di Gaza, yang menandakan kemungkinan bencana kesehatan yang semakin meningkat.

Melihat kondisi yang semakin memburuk ini, dibutuhkan intervensi cepat dan efektif dari lembaga nasional dan kemanusiaan terkait. Bantuan kesehatan dan persediaan air bersih menjadi prioritas utama dalam menangani dampak suhu panas yang ekstrem di Gaza. 

Gaza yang tengah mengalami penderitaan. Semoga dengan kerja sama yang baik, kondisi kritis di Gaza dapat segera mereda dan masyarakat dapat mendapatkan perlindungan serta bantuan yang mereka butuhkan.
 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved