Sirene Berbunyi di Seluruh Israel Tengah saat Rudal Ditembakkan dari Yaman
Tanggal: 28 Sep 2024 05:34 wib.
Guncangan dari konflik di Timur Tengah kembali terasa di Israel, ketika sirene berbunyi di seluruh negara bagian itu akibat serangan rudal dari Yaman. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan bahwa rudal yang berasal dari Yaman telah berhasil dicegat oleh sistem pencegat Arrow, menghasilkan ledakan dan suara alarm di seluruh pusat negara tersebut.
Pada 27 September 2024, pasukan militer Israel mengatakan bahwa mereka berhasil mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman, yang segera memicu serangan udara dan menimbulkan kepanikan di wilayah padat penduduk di pusat Israel, termasuk kota metropolitan Tel Aviv. Hal ini merupakan insiden kedua dalam waktu sekitar dua minggu, di mana rudal dari Yaman mendarat di wilayah tengah Israel.
Eskalasi konflik ini memperkuat kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya pertempuran besar, serta memicu ingatan akan Perang tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah yang menyebabkan kerusakan besar di Lebanon selatan dan kota-kota Israel akibat serangan roket.
Lloyd Austin, Menteri Pertahanan Amerika (AS), menyatakan kekhawatirannya akan potensi perang skala penuh di kawasan tersebut. Diskusi mengenai perlunya gencatan senjata pun terus berlangsung, termasuk dalam pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dihadiri oleh pejabat Israel dan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Terkait dengan usulan gencatan senjata, Hizbullah masih belum memberikan tanggapan, sementara PM Lebanon, Najib Mikati, menyambut baik usulan tersebut namun tidak memiliki pengaruh atas kelompok tersebut. Di sisi lain, pemerintah Israel, di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu, menolak inisiatif gencatan senjata dan tetap memerintahkan militer untuk terus bertempur dengan kekuatan penuh melawan Hizbullah.
Situasi semakin tegang dengan adanya laporan korban jiwa akibat serangan udara Israel, yang mengakibatkan puluhan bahkan ratusan orang tewas, dan konfirmasi kematian dari tokoh penting Hizbullah seperti kepala unit pesawat nirawak, Mohammad Surur, dalam serangan udara terhadap sebuah gedung apartemen di selatan Beirut.
Konflik di Timur Tengah telah berdampak pada keamanan dan stabilitas regional, serta menjadi perhatian dunia internasional karena potensi dampaknya yang merugikan. Negara-negara besar, bersama dengan negara Eropa dan beberapa negara Arab, terus mendesak agar tercapai gencatan senjata untuk menghindari eskalasi konflik yang lebih luas. Upaya diplomatik dan negosiasi perlu terus ditingkatkan guna mencari solusi damai dalam konflik yang melibatkan Israel, Lebanon, dan kelompok-kelompok bersenjata di kawasan tersebut.