Singapura Mendahulukan Penanganan Tumpahan Minyak di Kawasan Pantai
Tanggal: 29 Jun 2024 14:13 wib.
Otoritas Singapura segera melakukan kegiatan pembersihan pantai dan penanganan tumpahan minyak, mengingat banyak kawasan pantai yang ditutup serta adanya kerusakan yang signifikan terhadap aktivitas pariwisata dan ekosistem.
Pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA), Badan Lingkungan Nasional (NEA), Dewan Taman Nasional (NParks), dan Sentosa Development Corporation pada Minggu (16/6) menyatakan bahwa mereka telah memulai langkah-langkah penanganan insiden tumpahan minyak yang terjadi di kawasan pantai. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap dampak yang ditimbulkan, terutama terhadap pariwisata dan ekosistem.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan, sebagian tumpahan minyak telah mencapai daratan sepanjang garis pantai selatan, termasuk Sentosa, Cagar Alam Labrador, Kepulauan Selatan, Dermaga Marina Selatan, dan East Coast Park. Bahkan, pada 16 Juni, kilau minyak terlihat di perairan sekitar Sisters’ Islands Marine Park, meskipun tidak ada tanda-tanda tumpahan minyak di dalam kawasan tersebut. NParks juga telah melakukan upaya pembersihan dan mengerahkan bantalan penyerap minyak untuk melindungi Berlayer Creek dan Rocky Shore di Cagar Alam Labrador.
Tidak hanya itu, meskipun West Coast Park tidak terpengaruh, pihak terkait juga telah memasang bantalan penyerap minyak di kawasan tersebut untuk melindungi hutan bakau di Marsh Garden. Sementara itu, pantai-pantai di East Coast Park, Cagar Alam Labrador, St John’s, Lazarus, dan Kepulauan Kusu telah ditutup akibat tumpahan minyak tersebut.
Dampaknya bukan hanya terasa pada sektor pariwisata, tetapi juga pada kehidupan masyarakat. Perayaan tersebut dilaporkan mengganggu kehidupan masyarakat, di mana penduduk di Sentosa Cove terpaksa meninggalkan rumah mereka pada tanggal 15 Juni akibat bau yang tidak sedap. Tidak hanya itu, bisnis kapal pesiar juga menderita kerugian dan wisatawan merasa frustrasi akibat dampak polusi yang ditimbulkan oleh tumpahan minyak tersebut.
Seorang karyawan YachtCruiseSG mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut terpaksa membatalkan empat pemesanan pada tanggal 15 Juni, dengan kerugian sekitar 3.200 SGD (Rp38,9 juta). Selain itu, Sentosa Development Corporation juga menekankan bahwa selain membersihkan pantai, pihaknya juga fokus pada meminimalkan dampak terhadap perairan dan satwa liar di sekitarnya.
Pada saat yang sama, NEA sedang memantau kualitas air di pantai lain, sementara MPA akan menyelidiki lebih lanjut terkait kejadian tersebut. Keduanya merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa tidak hanya penanganan tumpahan minyak tersebut yang diutamakan, namun juga perkembangan kondisi lingkungan tidak terkontaminasi lebih lanjut.