Setelah Gaza dan Lebanon, Israel Serang Damaskus Suriah, Tewaskan Setidaknya 15 Orang
Tanggal: 16 Nov 2024 22:42 wib.
Israel telah kembali melakukan serangan di wilayah Suriah, kali ini di kota Damaskus, pada Kamis (14/11/2024), menewaskan setidaknya 15 orang menurut laporan media Suriah. Serangan tersebut menyasar bangunan tempat tinggal di pinggiran kota Mazzeh dan Qudsaya, di sebelah barat ibu kota Suriah. Menurut kantor berita SANA yang mengutip sumber militer Suriah, serangan tersebut dilakukan oleh militer Israel yang mengklaim telah menargetkan lokasi militer dan markas besar kelompok Jihad Islam.
Israel telah lama melakukan serangan terhadap target yang terkait dengan Iran di wilayah Suriah. Namun, serangan tersebut meningkat sejak serangan 7 Oktober tahun lalu oleh kelompok militan Palestina Hamas terhadap Israel yang memicu perang di Gaza. Laporan dari Reuters mengungkapkan bahwa hal ini menjadi pemicu meningkatnya serangan Israel di wilayah Suriah.
Diketahui bahwa Mazzeh, tempat terjadinya serangan, menjadi tempat tinggal komandan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon dan Garda Revolusi Iran yang bermarkas di Suriah. Penduduk setempat yang melarikan diri menyebutkan bahwa blok-blok bangunan tinggi di Mazzeh sebelumnya digunakan oleh pihak berwenang Suriah sebagai tempat tinggal para pemimpin faksi Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam.
Sehubungan dengan serangan tersebut, ledakan juga terdengar di pedesaan Damaskus tanpa memberikan rincian tentang sifat ledakan tersebut. Selain itu, media pemerintah Suriah juga melaporkan bahwa serangan Israel juga menghancurkan sebuah jembatan di daerah Qusayr di barat daya Homs, Suriah, dekat perbatasan dengan Lebanon utara.
Serangan ini tidak hanya menunjukkan eskalasi konflik yang terus berlanjut di kawasan Timur Tengah, tetapi juga menandai perluasan wilayah operasi militer Israel di luar perbatasannya. Hal ini secara langsung menunjukkan dampak dari perang di Gaza dan konflik di Lebanon yang semakin meluas.
Suriah yang sejak lama menjadi medan perang antara kekuatan regional seperti Iran dan Israel, juga menjadi perhatian dunia internasional. Serangan ini menandai eskalasi terbaru dari dinamika konflik yang semakin kompleks di kawasan tersebut. Pembicaraan damai dan upaya untuk mengakhiri konflik tampaknya semakin jauh dari kenyataan.
Pada saat yang sama, serangan ini juga menimbulkan kekhawatiran internasional terhadap kemanusiaan di wilayah tersebut. Serangan semacam ini secara langsung mengganggu kesejahteraan masyarakat sipil yang tak bersalah, dan menunjukkan dampak yang cukup besar baik dari segi kemanusiaan maupun politik.
Dengan akses informasi yang semakin sulit di kawasan konflik, penting bagi masyarakat internasional untuk memperhatikan dan memahami kondisi yang terjadi. Hal ini menjadi tugas bagi lembaga-lembaga internasional dan negara-negara lain untuk terus memantau konflik di kawasan Timur Tengah, serta berusaha mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengakhiri konflik dan mengembalikan kedamaian bagi warga sipil yang terkena dampak.
Serangan Israel di Damaskus, Suriah, menjadi bukti nyata akan perlunya upaya serius untuk mencari solusi damai dan keamanan di kawasan Timur Tengah. Upaya diplomasi internasional diharapkan dapat menjadi jalan keluar dari konflik yang semakin kompleks ini, demi terciptanya perdamaian yang jangka panjang bagi kawasan tersebut. Keterlibatan aktif dan kerjasama antarnegara di kawasan Timur Tengah dan dunia internasional menjadi kunci penting untuk mencapai tujuan tersebut.