Sumber foto: website

Serangan Jarak Jauh ke Rusia, Pengamat: Sudah Terlambat Ubah Arah Perang Ukraina

Tanggal: 19 Nov 2024 09:20 wib.
Keputusan AS untuk mengizinkan serangan jarak jauh Ukraina dapat membantu Kyiv mempertahankan pijakan di wilayah Kursk Rusia yang mereka gunakan sebagai pengaruh dalam perundingan perang, namun mungkin sudah terlambat untuk mengubah arah perang. Hal itu diungkapkan sejumlah analis, seperti dilansir dari Reuters, Senin (18/11/2024).

Menyikapi keputusan Amerika Serikat yang memberi izin kepada Ukraina untuk melakukan serangan jarak jauh ke wilayah Rusia, para analis militer menilai bahwa hal tersebut dapat berkontribusi dalam mempertahankan posisi Ukraina di medan perang. Sebelumnya, Kyiv telah berada dalam posisi terbelakang selama berbulan-bulan, sehingga langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mengimbangi kekuatan dalam perang melawan Rusia.

Dalam perubahan kebijakan besar, dua bulan sebelum meninggalkan jabatannya, Presiden Joe Biden mencabut beberapa pembatasan yang menghalangi Kyiv menggunakan senjata yang dipasok AS untuk menyerang lebih jauh ke wilayah Rusia, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada hari Minggu.

Michael Kofman, seorang peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace, menyatakan bahwa keputusan ini diambil terlambat, dan kemungkinan sudah terlambat untuk mengubah arah pertempuran secara substansial. Meskipun serangan jarak jauh dapat menjadi bagian dari strategi perang, namun keberhasilannya bergantung pada batasan-batasan yang ada.

Pendapat yang senada juga disampaikan oleh Richard Grenell, salah satu penasihat kebijakan luar negeri yang kembali menjabat, yang menggantikan Biden pada 20 Januari 2024. Dia pun mengkritik kebijakan yang diambil pemerintah AS, menyatakan bahwa keputusan ini seharusnya diambil lebih cepat.

Sejak lama, Ukraina telah melakukan lobbying untuk perubahan kebijakan tersebut, dengan alasan ketidakmampuannya untuk menyerang wilayah-wilayah di Rusia, terutama pangkalan udara militer yang menjadi sumber tekanan besar dalam konflik mereka dengan Rusia. Pasukan Rusia telah mencapai kemajuan tercepat sejak tahun 2022 di Ukraina timur dan memberikan tekanan di timur laut dan tenggara, sehingga langkah AS ini diharapkan dapat membantu mengimbangi kekuatan Rusia.

Namun, di tengah keinginan untuk menguatkan posisi Ukraina, keputusan AS ini juga menuai kritik. Rusia menilai bahwa keputusan ini mencerminkan keterlibatan langsung Amerika Serikat dalam konflik tersebut, dan menyebutnya sebagai eskalasi besar. Seorang pejabat pusat pertahanan Eropa menilai bahwa serangan tersebut akan memberi Kyiv peluang lebih besar untuk mempertahankan diri dari serangan udara, namun tidak akan memberikan dampak positif pada konflik yang menguntungkan Ukraina.

Keputusan AS ini sebenarnya telah mengikuti pola yang berulang sepanjang perang ketika pemerintahan Biden mencoba menyeimbangkan dukungannya terhadap Ukraina dengan kekhawatiran akan eskalasi. Sebelumnya, Washington bimbang selama berbulan-bulan sebelum menyetujui pemberian rudal, tank, dan pesawat jarak jauh kepada Ukraina. 

Dalam konteks ini, keputusan untuk mengizinkan serangan jarak jauh ke Rusia memiliki dampak yang sangat penting dalam dinamika konflik Ukraina-Rusia. Meskipun terlambat, langkah ini diharapkan dapat membantu Ukraina memperkuat posisinya, namun juga menimbulkan ketegangan baru antara Amerika Serikat dan Rusia dalam konflik tersebut. Perkembangan selanjutnya akan menunjukkan bagaimana dampak dari kebijakan AS ini dalam perang Ukraina-Rusia yang berkepanjangan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved