Serangan Israel Tewaskan Ratusan Warga Lebanon, Netanyahu: Kami Akan Menyakitinya dengan Parah
Tanggal: 24 Sep 2024 05:32 wib.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam sebuah pernyataannya menyebutkan bahwa negaranya tengah melakukan perubahan pada "keseimbangan kekuatan" di front utara. Hal ini terjadi ketika militer Israel melancarkan serangan udara paling intensif ke Hizbullah di Lebanon sejak tahun 2006.
"Saya berjanji untuk mengubah keseimbangan keamanan, keseimbangan kekuatan di utara. Inilah yang kami lakukan," ujar Netanyahu dalam pertemuan di markas besar Pasukan Pertahanan Israel (IDF) seperti yang dikutip dari CNN pada Senin (23/9/2024).
Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel telah berhasil membongkar ribuan roket dan rudal yang ditujukan ke kota-kota dan warga Israel. Hal ini sebagai bagian dari upaya mereka dalam memastikan keamanan negara.
Terkait dengan situasi yang semakin kompleks di depan, Netanyahu meminta agar masyarakat Israel untuk mengikuti pedoman Komando Front Dalam Negeri. Ia menyatakan, "Bagi mereka yang belum paham, saya ingin mengklarifikasi kebijakan Israel: kami tidak menunggu ancaman, kami berada di depan. Di mana pun, di setiap arena, kapan pun."
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang mencoba menyakiti Israel. "Mereka yang mencoba menyakiti kami, kami akan menyakitinya dengan parah," tegasnya.
Peristiwa serangan Israel terhadap Lebanon yang terjadi sebelumnya telah menewaskan sedikitnya 182 orang dan melukai 727 orang lainnya, demikian informasi yang dikutip dari Aljazeera. Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan bahwa anak-anak, perempuan, dan paramedis turut menjadi korban tewas dan terluka dalam serangan tersebut.
Akibat kejadian ini, kekhawatiran akan meletusnya perang besar-besaran di Timur Tengah semakin meningkat, terutama setelah Hizbullah mendeklarasikan "pertempuran perhitungan" dengan Israel.
Tindakan keras Israel di wilayah Lebanon ini menjadi sorotan internasional yang menyebabkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di kawasan tersebut. Dengan situasi yang semakin memanas, tentu diperlukan langkah-langkah diplomatik yang cermat dan bijaksana agar konflik dapat dihindari.
Selain itu, upaya untuk menyelesaikan perselisihan antara Israel dan Lebanon perlu dilakukan dengan pendekatan yang humane dan mengedepankan prinsip-prinsip kemanusiaan. Keterlibatan komunitas internasional dalam menengahi konflik ini juga menjadi krusial untuk mencegah eskalasi yang lebih lanjut dan menjamin keamanan bagi seluruh warga di wilayah tersebut.