Sumber foto: Google

Serangan Drone Houthi di SPBU Taiz Yaman: Tercatat 1 Tewas dan 14 Terluka

Tanggal: 7 Jul 2025 19:45 wib.
Taiz, Yaman – Pada tanggal 3 Juli 2025, pagi hari waktu setempat, provinsi Taiz kembali menjadi saksi dari babak kelam konflik berkepanjangan di Yaman. Kelompok militan Houthi melancarkan serangan udara menggunakan drone yang menargetkan sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kawasan Qadasi, bagian timur laut Kota Taiz. Serangan yang terjadi saat fajar ini menewaskan satu orang dan menyebabkan sedikitnya 14 lainnya luka-luka, beberapa di antaranya mengalami luka serius.

Menurut keterangan pejabat pemerintah lokal yang enggan disebutkan namanya karena alasan keamanan, serangan tersebut difokuskan pada tangki-tangki bahan bakar di SPBU tersebut. Ledakan hebat yang dihasilkan tak hanya merenggut nyawa dan melukai warga sipil, tetapi juga memicu kebakaran besar yang melalap bangunan sekitar. Api dengan cepat menjalar ke pemukiman penduduk di sekitar SPBU, memaksa warga setempat untuk melarikan diri dari rumah mereka.

Tim Penyelamat Dikerahkan, Korban Luka Dirawat Intensif

Tak lama setelah serangan terjadi, tim pertahanan sipil dan petugas medis segera dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api dan mengevakuasi para korban. Para korban luka, termasuk beberapa di antaranya adalah anak-anak, segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak rumah sakit melaporkan bahwa kondisi beberapa korban sangat kritis akibat luka bakar serius dan cedera akibat pecahan ledakan.

Selain itu, beberapa kendaraan warga yang sedang terparkir di sekitar SPBU turut hancur, dan beberapa toko serta rumah warga mengalami kerusakan parah. Hingga kini, jumlah pasti kerusakan material masih dalam proses pendataan oleh otoritas setempat.

Bentrokan Sengit Pasca Serangan

Tak berselang lama setelah ledakan, bentrokan bersenjata sengit pecah antara pasukan pemerintah Yaman dan milisi Houthi di area timur Kota Taiz, tepatnya tidak jauh dari lokasi kejadian. Kementerian Pertahanan Yaman melalui pernyataan resminya mengonfirmasi bahwa serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan drone tempur yang dikendalikan oleh milisi Houthi, sebuah taktik yang kerap mereka gunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk menyerang wilayah-wilayah yang dikuasai pemerintah.

Pihak militer Yaman menegaskan bahwa serangan ini adalah bentuk eskalasi baru yang mengancam keselamatan warga sipil, serta memperparah situasi keamanan di Taiz, yang merupakan salah satu kota penting di Yaman dan kerap menjadi medan pertempuran antara kedua pihak.

Belum Ada Tanggapan dari Houthi

Hingga berita ini diturunkan, kelompok Houthi belum memberikan komentar resmi terkait serangan tersebut. Namun, serangan ini diyakini menjadi bagian dari rangkaian serangan sistematis yang dilakukan kelompok tersebut untuk melemahkan kekuatan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, sekaligus menunjukkan kapabilitas militer mereka dalam menggunakan teknologi drone untuk menyerang infrastruktur penting.

Yaman di Tengah Krisis Kemanusiaan Terburuk

Sejak konflik meletus pada akhir 2014, Yaman telah terjebak dalam perang saudara yang brutal antara pemerintah yang didukung koalisi internasional yang dipimpin Arab Saudi, dan milisi Houthi yang mendapat dukungan dari Iran. Konflik ini telah merenggut ribuan nyawa, menghancurkan infrastruktur vital, dan menyebabkan jutaan warga sipil hidup dalam kondisi kelaparan, kekurangan air bersih, dan tanpa akses layanan kesehatan memadai.

Lembaga-lembaga kemanusiaan internasional, termasuk PBB, berulang kali menyatakan bahwa krisis di Yaman merupakan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia saat ini. Blokade, serangan udara, serta ketidakstabilan politik telah menghancurkan perekonomian negara tersebut, memicu kelaparan massal, dan memperparah penyebaran penyakit.

Seruan Internasional untuk Penghentian Kekerasan

Komunitas internasional, termasuk PBB, terus menyerukan agar semua pihak yang terlibat dalam konflik Yaman segera menghentikan kekerasan dan memulai dialog damai yang inklusif. Namun, hingga kini, upaya mediasi dan gencatan senjata yang diinisiasi oleh berbagai pihak kerap menemui jalan buntu akibat saling ketidakpercayaan antara pihak yang bertikai.

Serangan di Taiz ini menjadi pengingat tragis bahwa warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, tetap menjadi korban utama dari konflik yang tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved