Sensor Militer Israel Makin Ketat saat Perang dengan Iran, Apa yang Tak Boleh Dipublikasikan?
Tanggal: 23 Jun 2025 11:48 wib.
Perang antara Israel dan Iran semakin memanas, dengan serangan beruntun dari kedua belah pihak yang telah menimbulkan kerusakan parah dan korban jiwa banyak. Namun, di tengah eskalasi konflik, pemerintah Israel justru memperketat batasan peliputan media, membuat banyak informasi tentang perang tidak dimainkan di publik.
Pada Rabu, 18 Juni 2025, Brigadir Jenderal Kobi Mandelblit, kepala censor militer Israel, mengeluarkan surat edaran baru—berjudul "Rising Lion"—yang memberikan panduan ketat tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilaporkan oleh media masa lokal, terutama terkait serangan Iran facebook.com+9jpost.com+9lemonde.fr+9.
Aturan Baru dan Poin Larangan
Menurut edaran tersebut, media dilarang:
Menyiarkan gambar lokasi serangan, terutama di dekat fasilitas militer.
Menggunakan kamera drone atau sudut lebar untuk menampilkan dampak serangan chimpreports.com.
Membagikan informasi lokasi tepat mengenai serangan.
Menyiarkan gambar peluncuran rudal Israel atau rudal Iran yang dicegat .
Menyebarkan video dari media sosial tanpa melalui review censor militer instagram.com+3chimpreports.com+3reddit.com+3.
Semua konten semacam itu harus dikirim ke censor militer untuk persetujuan tertulis sebelum disiarkan . Salah satu tindakan nyata terjadi di Haifa, dimana seorang fotografer ditangkap saat berusaha mengambil gambar potensi serangan dari pelabuhan thetimes.co.uk+2tehrantimes.com+2aljazeera.com+2.
Sejarah Sensor Militer Israel
Sensor militer bukan hal baru di Israel—sejak masa Mandat Inggris tahun 1945, dan terus dipertahankan setelah negara Israel terbentuk pada 1948 . Saat ini, sensor militer melakukan saringan terhadap ribuan artikel setiap tahun, melarang konten yang dianggap membahayakan keamanan nasional en.wikipedia.org.
Menurut data +972 Magazine, sepanjang 2024, sekitar 1.635 artikel sepenuhnya diblokir, serta 6.265 artikel dipangkas sebagian, dengan rata-rata pembatasan mencapai 21 intervensi per hari—lebih dari dua kali lipat rerata saat konflik Gaza 2014 (~10 intervensi per hari) aljazeera.com.
Dampak Kebijakan dan Proses Banding
Media Israel, baik lokal maupun internasional, wajib mengajukan naskah terkait keamanan nasional ke sensor sebelum publikasi. Bila tidak, bisa berujung pencabutan izin atau bahkan pelarangan beroperasi di Israel .
Namun sensor tidak boleh menghentikan konten yang hanya dianggap jelek secara reputasi pihak militer atau politisi, kecuali mengandung info keamanan . Jurnalis tetap bisa mengajukan banding ke Mahkamah Agung jika mereka merasa sensor melampaui wewenangnya .
Kebebasan Pers: Turun Peringkat
Indeks kebebasan pers oleh Reporters Sans Frontières (RSF) menempatkan Israel pada peringkat 112 dari 180 negara aljazeera.com. RSF mencatat bahwa sejak konflik Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, kebebasan media mengalami pengekangan yang semakin ketat, dan hanya media pro-pemerintah seperti Channel 14 yang sering diperbolehkan mewawancarai pejabat senior aljazeera.com+1nypost.com+1.
Sensor Baru: Kekhawatiran Nasional
Pemerintah Israel menegaskan bahwa kebijakan sensor ini penting untuk mencegah kebocoran intelijen—terutama info lokasi serangan, sistem pertahanan udara, dan dampak kerusakan yang bisa dimanfaatkan pihak lawan .
Kritikus menilai kebijakan ini terlalu luas dan ambigu, sehingga media bisa terkena efek sensor secara berlebihan . Mereka memperingatkan bahwa demokrasi masa perang rentan berubah menjadi rezim yang menutup ruang publik.
Media Asing dan Batasan Lintas Batas
Aturan sensor hanya berlaku untuk media yang berbasis di Israel. Media asing tidak tunduk secara langsung, meski mereka tetap diingatkan agar tidak menyebarkan materi sensitif ynetnews.com. Namun, Israel memiliki keterbatasan dalam mengatur media asing, meskipun mereka bisa "menyampaikan peringatan" melalui jalur diplomatik .
Israel menerapkan sensor ketat terhadap peliputan perang dengan Iran, dengan aturan baru membatasi publikasi lansir lokasi serangan, citra dampak, dan sistem pertahanan.
Sensor militer memiliki otoritas luas dan telah memblokir ribuan artikel sepanjang 2024, sebagian besar terkait isu keamanan nasional.
Sensor dianggap perlu untuk melindungi intelijen dan keamanan, namun para pengkritik menganggap cakupannya terlalu luas hingga mengganggu kebebasan pers.
Media lokal bisa banding ke Mahkamah Agung, tapi media mancanegara relatif luput dari sensor langsung.
Perang bukan sekadar medan fisik, tetapi juga medan informasi—dan Israel kini tengah memilih sisi ketat.