Semakin Banyak Perusahaan UEA yang Akan Disanksi Terkait Rusia

Tanggal: 4 Mei 2024 16:54 wib.
Sumber yang mengetahui hubungan diplomatik Barat dengan Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan bahwa kemungkinan semakin banyak perusahaan negara Arab Teluk itu yang terkena sanksi terkait sanksi pada Rusia. Komisi Eropa belum menanggapi permintaan komentar.

Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa, dilaporkan menekan UEA untuk bersikap tegas pada perusahaan-perusahaan yang mencoba menghindari sanksi terhadap Rusia. Dampak yang dijatuhkan pada entitas yang mencoba menghindari sanksi Rusia saat ini masih terbatas.

Rusia menuduh Barat berusaha menggertak negara-negara lain untuk mengikuti sanksi-sanksinya. Moskow menemukan cara untuk mendapatkan produk dwi-fungsi melalui negara ketiga.

Pemerintah Rusia belum merespon permintaan komentar karena hari libur nasional. UEA merupakan magnet bagi kekayaan dan perdagangan internasional. Negara Arab Teluk itu menjaga keseimbangan hubungan dengan Washington dan mitra keamanan terpentingnya Rusia.

Perekonomian UEA mendapat banyak keuntungan dengan gelombang kekayaan Rusia yang mencoba menghindari sanksi Washington dan negara-negara Barat yang mencoba mengisolasi Moskow atas perang Rusia di Ukraina. UEA mengecam invasi tersebut dan juga memfasilitasi petukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina.

Pada Rabu (1/5/2024) dua orang sumber mengatakan pejabat pemerintah negara-negara Barat meminta UEA untuk mengawasi perusahaan-perusahaan yang tercatat di zona bebasnya. Termasuk kepatuhan pada undang-undang dan regulasi anti-pencucian uang dan sanksi.

Pada awal tahun ini, UEA turun dari daftar negara yang beresiko menerima aliran dana ilegal. Setelah upayanya untuk mengatasi praktik pencucian uang diakui.

Diplomat-diplomat negara Barat juga mengatakan bank-bank UEA menutup rekening beberapa warga Rusia dan kini lebih sulit bagi warga Rusia membuka rekening. Langkah ini diambil setelah AS mengancam akan menjatuhkan sanksi pada institusi finansial di negara ketiga yang kedapatan membantu Rusia menghindari sanksi-sanksi.

Namun pekan ini, dalam kunjungan negara-negara Barat ke UEA, Parlemen Eropa menggelar pemungutan suara yang mempertahankan UEA untuk masuk ke dalam daftar negara yang kerangka kerjanya kurang dalam mengatasi pencucian uang dan pendanaan organisasi teroris.
Dampak Sanksi Terhadap UEA dan Rusia

Ditengah ketegangan antara Barat dan Rusia, Uni Emirat Arab (UEA) telah menjadi sorotan karena kemungkinan semakin banyak perusahaan negara Arab Teluk itu yang terkena sanksi terkait sanksi pada Rusia. Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa mendorong UEA untuk bersikap tegas terhadap perusahaan-perusahaan yang mencoba menghindari sanksi terhadap Rusia. Dampak yang dijatuhkan pada entitas yang mencoba menghindari sanksi Rusia saat ini masih terbatas.

Rusia, di sisi lain, menuduh Barat berusaha menggertak negara-negara lain untuk mengikuti sanksi-sanksinya. Moskow juga telah menemukan cara untuk mendapatkan produk dwi-fungsi melalui negara-negara ketiga.

Pada Rabu (1/5/2024), pejabat pemerintah negara-negara Barat meminta UEA untuk mengawasi perusahaan-perusahaan yang tercatat di zona bebasnya, termasuk kepatuhan pada undang-undang dan regulasi anti-pencucian uang dan sanksi. Tidak hanya itu, Parlemen Eropa juga mempertahankan UEA untuk masuk ke dalam daftar negara yang belum sepenuhnya efektif dalam mengatasi pencucian uang dan pendanaan organisasi teroris.

UEA sebagai negara yang menjadi magnet untuk kekayaan dan perdagangan internasional, menjaga keseimbangan hubungan dengan Washington dan mitra keamanan terpentingnya Rusia. Perekonomian UEA juga mendapat banyak keuntungan dengan gelombang kekayaan Rusia yang mencoba menghindari sanksi dari Washington dan negara-negara Barat yang mencoba mengisolasi Moskow atas perang Rusia di Ukraina. UEA juga mengutuk invasi tersebut dan memfasilitasi pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina.

UEA Turun dari Daftar Negara yang Beresiko Menerima Dana Ilegal

Awal tahun ini, UEA berhasil turun dari daftar negara yang beresiko menerima aliran dana ilegal setelah upayanya untuk mengatasi praktik pencucian uang diakui. Namun, diplomat-diplomat negara Barat mengatakan bahwa bank-bank UEA menutup rekening beberapa warga Rusia dan kini lebih sulit bagi warga Rusia untuk membuka rekening. Langkah ini diambil setelah AS mengancam akan menjatuhkan sanksi pada institusi finansial di negara ketiga yang kedapatan membantu Rusia menghindari sanksi-sanksi.

Kedatangan negara-negara Barat ke UEA juga menjadi momen di mana Parlemen Eropa menggelar pemungutan suara yang menentang UEA masuk ke dalam daftar negara yang kerangka kerjanya kurang dalam mengatasi pencucian uang dan pendanaan organisasi teroris. Dengan begitu, tekanan dari Barat terus mendorong UEA untuk memperketat aturan dan mengawasi perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam zona bebasnya.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved