Sekjen PBB Marah Besar ke Israel: Apa yang Terjadi?
Tanggal: 19 Jul 2024 12:59 wib.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, baru-baru ini menyuarakan kekesalannya terhadap Israel. Pernyataan ini muncul dalam konteks serangan besar-besaran yang dilakukan oleh Israel di Gaza, Palestina, yang telah menuai kecaman dari berbagai pihak di dunia internasional.
Dalam sebuah surat yang dibacakan oleh kepala stafnya, Courtenay Rattray, di forum Dewan Keamanan PBB pada Rabu (17/7/2024), Guterres menegaskan bahwa aksi Israel telah mengubah geografi Tepi Barat. Beliau juga memproyeksikan kemungkinan perluasan permukiman ilegal di wilayah tersebut, hal ini dianggap memperumit prospek Solusi Dua Negara.
Melalui Agency Al Jazeera, Guterres mengungkapkan, "Perkembangan terkini makin mempertaruhkan prospek solusi dua negara."
Perang Israel terhadap Gaza sejak bulan Oktober lalu, seringkali berkaitan dengan serangan militer, penangkapan warga Palestina, dan tindakan kekerasan oleh pemukim Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Perkembangan tersebut terus meningkat dan mendapat perhatian serius dari komunitas internasional.
Guterres dalam suratnya juga mencatat langkah-langkah hukuman yang diambil oleh Israel terhadap Otoritas Palestina, serta legalisasi lima pos terdepan Israel di Tepi Barat. Sekaligus, Israel telah membangun pos-pos tersebut sejak tahun 1967 sebagai bagian dari pendudukan di Tepi Barat. "Kita harus mengubah arah. Semua aktivitas pemukiman harus segera dihentikan," tegas Guterres.
Selain itu, Sekjen PBB juga mengulangi seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata dalam perang Gaza dan membebaskan semua sandera. Sejak 7 Oktober, sudah ada sekitar 38.794 orang tewas dan 89.364 orang terluka di Gaza akibat perang Israel. Di sisi lain, jumlah korban tewas di Israel akibat serangan pimpinan Hamas diperkirakan mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza. "Situasi kemanusiaan di Gaza merupakan noda moral bagi kita semua," tegasnya.
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk PBB, Mansour, mengungkapkan bahwa Israel telah melakukan aksi genosida di Gaza. Ia memohon agar seluruh dunia terus berupaya menghentikan kekejaman tersebut. "Apa yang terjadi di Gaza merupakan genosida yang paling terdokumentasi dalam sejarah. Kapan dunia akan mengecam kejahatan ini dan berhenti menoleransi terulangnya kembali kejahatan tersebut?" pungkasnya.
Di sisi lainnya, Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menuduh Hamas melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan mengatakan para tawanan Israel ditahan oleh "organisasi teroris yang didukung dan terinspirasi oleh Iran."
Sesuai data-data dari berbagai sumber, situasi di wilayah tersebut menjadi semakin kompleks dan memerlukan perhatian serius dari lembaga internasional. Konflik ini juga menunjukkan dampak yang luas terhadap kemanusiaan serta perlu adanya penyelesaian yang berkelanjutan bagi kedamaian di kawasan tersebut.
Krisis di wilayah tersebut juga menimbulkan dampak yang signifikan bagi perdamaian dunia, terutama di Timur Tengah. Maka dari itu, langkah-langkah konkret perlu diambil oleh PBB dan pihak terkait untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dalam konflik tersebut. Demikianlah sajian berita terkini terkait ketegangan di wilayah Timur Tengah.
Keputusan terkait konflik tersebut berada di tangan para pemimpin dunia serta lembaga internasional yang memiliki kapasitas untuk mengupayakan solusi damai di wilayah tersebut. Semoga solusi yang adil dan berkelanjutan dapat segera ditemukan guna memberikan keselamatan bagi warga di wilayah tersebut. Penyelesaian konflik yang tepat juga akan memberikan dampak positif bagi stabilitas dan perdamaian dunia. Semoga kedamaian segera dapat terwujud di wilayah Timur Tengah. Terima kasih.