Sumber foto: AFP

SEJARAH HARI INI: Muhammad Ali Tolak Berperang demi Allah

Tanggal: 30 Apr 2024 07:27 wib.
Sebuah momen penting dalam sejarah perjuangan karier legenda tinju kelas berat, Muhammad Ali, terjadi 57 tahun yang lalu. Pada tahun 1964, Ali berhasil meraih gelar juara dunia tinju kelas berat dalam usia 22 tahun dengan rekor 20-0. Kemenangan tersebut diraih setelah mengalahkan Sonny Liston untuk merebut sabuk juara WBA, WBC, NYSAC, dan The Ring. Dalam pertarungan selanjutnya, Ali berhasil mempertahankan gelar juara tersebut tanpa kekalahan. Namun, perjalanannya terhenti pada 28 April 1967, ketika ia dipanggil untuk ikut terjun dalam Perang Vietnam.

Muhammad Ali, seorang petinju yang juga merupakan seorang muslim, menolak pemanggilan tersebut dengan tegas, dengan alasan bahwa perang bertentangan dengan ajaran Qur'an.

Ia menyatakan, "Kami tidak seharusnya mengambil bagian dari perang apa pun kecuali dideklarasikan oleh Allah atau nabi-Nya," serta menegaskan bahwa mereka tidak akan ikut serta dalam perang melawan orang-orang yang tidak percaya kepada Allah.

Ali juga mengungkapkan keberatannya atas perlakuan terhadap masyarakat kulit hitam di Amerika, mempertanyakan perlunya dirinya terlibat dalam perang Vietnam, sementara di Amerika sendiri, orang-orang kulit hitam diperlakukan tidak adil.

Ali menolak maju saat namanya dipanggil dalam acara pemanggilan resmi ke militer di Houston, dan akhirnya ditahan karena bersikeras untuk tidak merespons pemanggilannya. Setelah kejadian tersebut, lisensi bertinju Ali dicabut oleh Komisi Atletik Negara Bagian New York dan WBA. Hal ini menyebabkan Ali tidak dapat bertanding selama 3 tahun. Absennya dari panggung tinju cukup berpengaruh bagi kariernya, setelah kembali bertarung, ia mendapat kekalahan pertamanya dari Joe Frazier pada tahun 1970.

Tindakan Ali untuk menolak berperang demi Allah dan menunjukkan keberatannya terhadap perlakuan terhadap masyarakat kulit hitam di Amerika menjadi bukti kesetiaannya pada keyakinan dan nilai-nilai yang ia anut. Keputusannya tersebut juga mengundang perhatian publik terhadap isu-isu sosial dan politik yang terjadi pada masa itu.

Dalam sejarah tinju, keputusan Ali untuk menolak berperang tetapi berjuang untuk hak-hak asasi manusia, membuatnya dikenang bukan hanya sebagai seorang petinju yang ulung, tetapi juga sebagai sosok yang memiliki keberanian untuk mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan. Keberaniannya tersebut memberikan dampak jauh lebih besar daripada sekadar prestasi tinju semata.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved