Saudi Tegaskan Tidak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel sampai Palestina Merdeka
Tanggal: 26 Jun 2024 22:42 wib.
Arab Saudi menegaskan tidak akan menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel sampai negara Palestina berdiri. Palestina diakui sebagai negara merdeka sesuai perbatasan sebelum 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Pernyataan ini menjadi sorotan karena dinilai sebagai sikap teguh dalam menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina yang selama ini berjuang untuk kemerdekaan mereka.
Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris Pangeran Khalid bin Bandar bin Sultan menegaskan, Israel juga harus menghentikan serangannya di Jalur Gaza.“Kami tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel dengan mengorbankan Palestina. Selain itu, Israel harus menghentikan agresinya di Jalur Gaza dan menarik semua pasukan pendudukan Israel dari Gaza,” ujarnya, saat berbicara pada konferensi Royal Institute of International Affairs atau Chatham House di London, belum lama ini.
Pangeran Khalid menegaskan kembali sikap tegas Arab Saudi terkait Palestina. Posisi Saudi, lanjut dia, menegaskan konsensus internasional mengenai hak-hak melekat pada rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
Pernyataan ini disambut baik oleh banyak pihak di seluruh dunia, terutama oleh pendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Dengan sikap teguh Saudi Arabia, diharapkan akan memberikan dukungan lebih lanjut kepada Palestina dalam menuntut hak mereka sebagai negara merdeka.
Meskipun Saudi Arabia tidak menandatangani Abraham Accords, banyak pihak menyadari bahwa negara tersebut memiliki peran penting dalam menentukan arah hubungan antara Israel dan negara-negara Arab lainnya. Sebagai salah satu negara Arab terbesar dan memiliki peran kunci dalam Islam, sikap Saudi Arabia terhadap normalisasi hubungan dengan Israel memiliki dampak yang besar dalam dinamika politik di Timur Tengah.
Keputusan Saudi Arabia untuk tidak melakukan normalisasi hubungan dengan Israel sampai Palestina merdeka juga menjadi sinyal penting bagi komunitas internasional. Hal ini menunjukkan bahwa isu kemerdekaan Palestina tetap menjadi prioritas dalam upaya penyelesaian konflik di Timur Tengah.
Namun, sikap Saudi Arabia juga mendapatkan kritik dari beberapa pihak yang berpendapat bahwa normalisasi hubungan dengan Israel dapat membawa kemajuan ekonomi dan keamanan bagi negara-negara Arab. Meskipun demikian, sikap teguh untuk tidak melakukan normalisasi hubungan dengan Israel sampai Palestina merdeka tetap menjadi pilihan utama bagi Saudi Arabia.
Seiring dengan pernyataan ini, Saudi Arabia juga terus memberikan dukungan politik dan finansial kepada Palestina. Hal ini mencerminkan komitmen Saudi Arabia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam mencapai kemerdekaan mereka.
Dengan demikian, keputusan Saudi Arabia untuk tidak melakukan normalisasi hubungan dengan Israel sampai Palestina merdeka menjadi pilihan yang memperkuat solidaritas antara negara-negara Arab terhadap perjuangan rakyat Palestina. Selain itu, hal ini juga memberikan tekanan kepada Israel untuk mempertimbangkan kembali tindakan mereka terhadap penduduk Palestina.
Jadi, sikap teguh Saudi Arabia untuk tidak melakukan normalisasi hubungan dengan Israel sampai Palestina merdeka merupakan langkah penting dalam memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina. Semoga dengan adanya dukungan dari berbagai negara dan komunitas internasional, Palestina dapat segera meraih kemerdekaan yang mereka perjuangkan selama ini.