Sandera Israel Marah dengan Perlakuan PM Netanyahu

Tanggal: 28 Apr 2024 22:46 wib.
Sayap militer Hamas merilis video terbaru yang menampilkan warga Israel, Hersch Goldberg-Polin, yang menjadi sandera sejak 7 Oktober 2023. Dalam video tersebut, Goldberg-Polin menyalahkan PM Benjamin Netanyahu atas kondisinya dan perlakuan terhadap para tawanan di Gaza.

Klip berdurasi tiga menit tersebut dirilis melalui aplikasi Telegram oleh Hamas pada Rabu (24/4). Video ini menjadi tanda kehidupan pertama Goldberg-Polin sejak diculik dari festival musik Trive of Nova di Israel selatan.

Dalam video tersebut, Goldberg-Polin terlihat mengalami luka pada bagian tangan kanannya. Saksi mata menuturkan bahwa luka itu didapatnya saat terjadi insiden di konser musik Supernova. Ia kemudian dibawa ke Gaza oleh pejuang Palestina.

Goldberg-Polin secara terbuka mengecam Netanyahu karena dianggap tidak melakukan upaya yang cukup untuk membebaskan para tawanan. Selain itu, ia juga menyoroti jumlah korban tawanan akibat pemboman Israel di Gaza.

Dalam pengakuannya, Goldberg-Polin mengungkapkan bahwa ia telah ditahan di bawah tanah di Gaza selama sekitar 200 hari. Dalam konteksnya, ini menjadi pertanda bahwa Pertempuran Gaza telah berlangsung selama 200 hari per 23 April 2024.

Menurut laporan Al Jazeera, ini merupakan video pertama yang dirilis Hamas terkait para sandera dalam kurun waktu sekitar 3 bulan. Sebelumnya, Hamas secara periodik merilis video para tawanan, di mana beberapa di antaranya telah dibebaskan.

Goldberg-Polin termasuk salah satu tahanan Hamas yang paling dikenal. Gambar poster dirinya bahkan tersebar di seluruh wilayah Israel. Ibunya, Rachel Goldberg, telah bertemu dengan beberapa pemimpin dunia dan memberikan pidato di PBB.

Orang tua Hersch mengaku lega melihat anaknya masih hidup, namun mengkhawatirkan kondisinya dan kesejahteraan para tawanan lainnya.

Dalam video yang dirilis, Goldberg-Polin memperkenalkan dirinya dengan gamblang. Ia menyampaikan kelahiran, asal, dan kronologi penculikannya. Pada bagian akhir video, ia memberikan pesan kepada keluarganya dan menyerukan untuk segera dibebaskan.

Dalam unggahannya, ia menyalahkan Netanyahu dan pemerintahannya karena dianggap tidak melakukan upaya yang maksimal untuk membebaskan para tawanan. Ia juga menyoroti bahwa tak ada tawanan yang dilindungi, serta menuntut tanggung jawab pemerintahan Netanyahu atas kondisi para tawanan.

Goldberg-Polin lebih lanjut menekankan bahwa pemerintah Netanyahu juga harus merasa malu atas keterlibatan mereka dalam peristiwa ini. Ia menuduh bahwa segala kesepakatan yang ditawarkan kepada pemerintah Israel telah ditolak, dengan harapan agar situasi tragedi ini segera diakhiri.

Ia menggambarkan keadaan sesungguhnya para tawanan di bawah tanah, tanpa akses air, makanan, atau sinar matahari, serta tanpa perawatan medis yang diperlukan. Goldberg-Polin juga meminta kepada Netanyahu dan kabinetnya untuk segera membawa mereka pulang, atau apakah situasinya telah terlalu sulit untuk ditangani oleh pemerintah.

Sementara itu, Hersch Goldberg-Polin juga menyerukan untuk pemimpin Israel untuk mundur dari jabatannya. Ia membuat permintaan khusus kepada orang tuanya, menunjukkan hasratnya untuk bertemu dan kembali dengan damai.

Meski dirinya terikat dalam peristiwa ini, ia berharap bahwa liburan keluarganya tetap berjalan dengan baik. Ini menunjukkan bahwa meski terikat menjadi sandera, ia tetap memikirkan keluarganya dan berharap yang terbaik bagi mereka.

Dari sisi politik, hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah Netanyahu dalam menangani situasi tahanan di Gaza. Keluhan yang disampaikan oleh Goldberg-Polin menunjukkan bahwa perlakuan terhadap tahanan menjadi sorotan internasional.

Situasi politik di kawasan Timur Tengah tentu akan semakin tegang dengan adanya pemberitaan ini. Israel pun mendapat tekanan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan konflik dengan Palestina, termasuk dalam hal perlakuan terhadap tahanan.

Dengan begitu, insiden ini dapat menjadi pemicu untuk meninjau ulang kebijakan yang ada terkait perlakuan terhadap tahanan Palestina. Terlebih lagi, pernyataan Goldberg-Polin juga menunjukkan ketidakpuasan atas upaya negosiasi yang dilakukan oleh pemerintah Israel.

Perlakuan terhadap tahanan Palestina harus menjadi fokus dalam upaya penyelesaian konflik antara Israel dan Palestina. Dari sisi kemanusiaan, perlakuan terhadap tahanan harus dijaga sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Kasus ini juga telah menarik perhatian dunia internasional, sehingga situasi ini perlu ditangani dengan tanggung jawab yang proporsional.

Oleh karena itu, langkah-langkah konkret perlu diambil oleh pemerintah Israel untuk menyikapi persoalan ini. Keselamatan dan kesejahteraan para tahanan harus menjadi prioritas utama dalam penanganan konflik di kawasan Timur Tengah. Langkah-langkah diplomasi juga perlu diperkuat untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan dalam penyelesaian konflik ini.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved