Saat Perang Nuklir, Inilah 5 Negara Paling Aman. Bagaimana Indonesia?
Tanggal: 9 Nov 2017 13:10 wib.
Tampang.com – Permusuhan antara Donald Trump dan Kim Jong-un masih belum terlihat tanda – tanda damai. Pemimpin Korea Utara telah mengeluarkan ancaman nuklir yang akan diluncurkan kepada sebagian negara Asia Pasifik.
Ancaman tersebut tidak hanya diberikan oleh Kim Jong – un kepada Donuld Trump melainkan hal tersebut pula dilakukan oleh Iran dimana mereka merayakan 38 tahun perebutan kedubes AS. Isu perang pun telah terlihat karena terdapat sejumlah sanksi yang dijatuhkan AS ke Rusia.
Perilaku keempat negara tersebut telah membuat dunia ketar – ketir dan bahkan isu perang dunia III pun telah terdengar akan terjadi di dunia.
Keadaan ini tidak dapat dihindari melainkan harus dihadapi. Oleh karena itu, banyak orang yang mulai mempersiapkan jika suatu saat perang terjadi. Namun , ada beberapa negara yang bisa dikatakan aman ketika perang tersebut terjadi :
Islandia
Negara ini merupakan negara paling aman dengan kemampuan mencetak angka satu di Indeks Perdamaian Global. Selain itu, negara ini tidak terlibat dalam konflik global.
Kanada
Menurut nilai Indeks Perdamaian, kanada menempati nomor 8. Hal ini karena mereka tidak terlibat perang.
Selandia Baru
Negara ini memiliki komitmen yang baik terhadap swasembada. Banyak potensi yang dapat dikembangkan di negara tersebut. Lokasinya yang terpencil membuat negara ini dapat menjadi rumah ketika terjadi perang dunia.
Portugal
Negara ini dapat terhindar dari konflik Perang Dunia II, hal tersebut menjadikan negara tersebut lebih stabil secara internal dan eksternal.
Austria
Negara ini menduduki urutan ke-4 dari 163 negara pada Indeks Perdamaian Global 2017. Hal ini menjadikan negara tersebut dirasa lebih aman menjadi tempat persembunyian ketika perang Dunia.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia termasuk kedalam kategori Asia-pasifik dimana wilayah ini menduduki peringkat ketiga setelah Eropa dan Amerika Utara. Dalam kemajuannya, Indonesia mengalami penurunan peringkat, hal ini terjadi karena meningkatnya konflik horizontal di Tanah Air.