Rusia Umumkan Keadaan Darurat saat Ukraina Lancarkan Serangan Lintas Batas yang Jarang Terjadi
Tanggal: 8 Agu 2024 15:03 wib.
Rabu (7/8/2024), keadaan darurat diumumkan di wilayah Kursk, Rusia, menyusul serangan lintas batas yang jarang terjadi oleh pasukan Ukraina. Penjabat gubernur daerah, Alexei Smirnov, menyatakan bahwa tindakan tersebut diperlukan untuk mengatasi konsekuensi dari masuknya pasukan musuh ke wilayah tersebut.
Serangan ini telah menyebabkan lima warga sipil tewas dan 31 lainnya terluka, termasuk enam anak-anak, sejak dimulainya serangan tersebut. Ukraina belum memberikan komentar resmi terkait serangan ini, dan kedalaman serangan tersebut masih belum jelas. Moskow melaporkan bahwa pada Selasa (6/8/2024) pagi, sekitar 1.000 tentara Ukraina, 11 tank, dan lebih dari 20 kendaraan tempur lapis baja memasuki Rusia dekat kota Sudzha.
Pertempuran terjadi di beberapa desa sepanjang hari Selasa, dengan otoritas setempat membatasi pergerakan penduduk dan membatalkan semua acara publik. Selain itu, peringatan udara dikeluarkan di Kursk, dan rekaman yang diunggah daring dan diverifikasi oleh BBC menunjukkan jet tempur terbang rendah di atas wilayah tersebut sambil asap mengepul dari area di darat.
Dalam upaya evakuasi, ribuan orang telah dievakuasi dari daerah perbatasan, dan dokter dari kota-kota lain direkrut untuk memberikan bantuan medis di wilayah tersebut. Serangan Ukraina ke wilayah Rusia sangat jarang terjadi sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh pada Februari 2022.
Pada Rabu (7/8/2024) malam, anggota parlemen Ukraina Oleksiy Honcharenko mengumumkan bahwa tentara Ukraina telah menguasai pusat gas Sudzha. Fasilitas gas itu merupakan titik utama dalam transit gas alam dari Rusia ke Uni Eropa (UE) melalui Ukraina. Meskipun perang terus berlangsung, fasilitas tersebut masih menjadi satu-satunya titik masuk gas Rusia ke UE.
Komentar dari Honcharenko memberikan konfirmasi pertama tentang serangan ke wilayah Rusia oleh pejabat Ukraina. Ia menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan upaya untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Rusia dapat dan perlu diserang, tanpa perlu takut dengan eskalasi atau reaksi Putin.
Honcharenko juga menyebut bahwa serangan ini akan memaksa Rusia memindahkan pasukan ke wilayah tersebut, yang diharapkan dapat mengurangi jumlah serangan yang dilakukan Rusia di Ukraina timur. Dampak dari serangan lintas batas Ukraina ke wilayah Rusia, terutama di wilayah Kursk, patut menjadi perhatian internasional.
Selain menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, serangan tersebut bisa memicu reaksi serupa dari Rusia yang berpotensi memperburuk situasi di wilayah tersebut dan mengganggu stabilitas regional. Kedua belah pihak harus segera mencari solusi diplomatis untuk mengakhiri konflik ini demi keamanan dan kesejahteraan masyarakat yang terdampak.
Dengan adanya pencapaian terkait pusat gas Sudzha yang telah dikuasai oleh tentara Ukraina, hal ini dapat memicu respons dari pihak Rusia yang kini terancam pasokan gas alamnya ke Uni Eropa. Situasi ini menjadi sebuah perhatian global yang membutuhkan penyelesaian segera agar konflik tidak meluas dan merugikan semua pihak yang terlibat. Kedua negara perlu mencari jalan keluar yang adil dan damai untuk menyelesaikan konflik ini, agar kedamaian dan kestabilan regional dapat terjaga.