Rusia Terus Meningkatkan Keberhasilan Perangnya di Ukraina
Tanggal: 4 Jul 2024 09:30 wib.
Rusia terus menunjukkan keberhasilan dalam perangnya di Ukraina dengan menciptakan gebrakan baru. Berita terbaru melaporkan bahwa sebuah drone kamikaze Rusia berhasil menghancurkan kendaraan tempur infanteri Bradley milik Ukraina yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS). Hal ini menjadi indikasi kuat bahwa kekuatan militer Rusia semakin perkasa di medan perang Ukraina.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Russia Today, saluran Telegram Rusia yang diklaim memiliki keterkaitan dengan militer Rusia, membagikan rekaman serangan drone kamikaze terhadap kendaraan tempur tersebut. Video berdurasi enam detik itu memperlihatkan bagaimana drone udara tak berawak Rusia mendekati sasarannya yang sedang bergerak di jalan berlumpur.
Tak hanya satu, saluran yang sama juga mengunggah video lain yang tampaknya diambil dari drone yang berbeda. Dalam video tersebut terlihat kendaraan yang sama terbakar setelah dihantam oleh serangan drone. Meski tidak dijelaskan di mana dan kapan serangan itu terjadi, rekaman tersebut menyatakan bahwa kendaraan Bradley berhasil dihancurkan dan menyebabkan kematian beberapa personel di dalamnya.
Kementerian Pertahanan Rusia telah mengkonfirmasi keberhasilan ini dengan menyatakan bahwa kendaraan Bradley hancur dalam operasi ofensif di Republik Rakyat Donetsk. Selain itu, pejabat Rusia telah mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap bantuan militer Barat yang terus diberikan kepada Kyiv. Mereka meyakini bahwa bantuan tersebut hanya akan memperpanjang konflik dan menambah penderitaan rakyat Ukraina, tanpa mencapai hasil yang baik.
Selain meraih keberhasilan dalam penghancuran kendaraan tempur, Rusia juga mencatat pencapaian teritorial di Ukraina. Dalam laporan harian terbarunya, militer Rusia mengumumkan pembebasan desa Novopokrovskoe dan berhasil menggagalkan lima serangan balik Ukraina di daerah tersebut. Pasukan Kyiv dilaporkan kehilangan sekitar 405 tentara, sebuah kendaraan lapis baja MaxxPro, sebuah howitzer M777 buatan AS, dan dua artileri buatan Soviet dalam pertempuran tersebut.
Di wilayah Donetsk, pasukan Rusia juga berhasil menghancurkan dua pengangkut personel lapis baja M113 buatan AS dan 12 kendaraan lainnya dalam pertempuran di dekat kota strategis, Chasov Yar. Kota tersebut merupakan pusat logistik utama dan benteng utama Ukraina yang telah mengalami pertempuran aktif dalam beberapa pekan terakhir.
Keberhasilan ini menambah daftar pencapaian Rusia sejak Februari lalu, dimana pasukan Moskow merebut kota Avdeevka, sebuah benteng utama Ukraina di dekat Donetsk. Penaklukan ini diikuti oleh gerak maju pasukan Rusia untuk merebut desa Spornoe dan Novoaleksandrovka, wilayah lain di Donetsk. Semua pencapaian ini menjadi bagian dari agenda Presiden Rusia Vladimir Putin dalam serangannya terhadap Ukraina sejak Februari 2022.
Serangan Rusia ini dipicu oleh pandangan Kremlin yang menilai Kyiv tidak menjalankan Perjanjian Minsk 2014, yang seharusnya memberikan status otonomi khusus bagi Donetsk dan Luhansk di Ukraina Timur. Selain itu, serangan ini juga diarahkan untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO, yang dianggap sebagai rival militer Rusia.
Dalam konteks ini, tidak hanya kekuatan militer yang menjadi fokus, tetapi juga geopolitik dan diplomasi menjadi pintu masuk penting dalam memahami dinamika konflik ini. Keberhasilan Rusia dalam mendominasi medan perang di Ukraina tentu menjadi perhatian bagi negara-negara Barat, terutama AS dan sekutunya di Eropa. Meskipun demikian, Ukraina juga memiliki dukungan kuat dari negara-negara lain dalam upaya untuk menghadapi agresi Rusia.
Dalam upaya untuk memahami kondisi politik dan situasi strategis di Ukraina, penting untuk memperhatikan berbagai aspek yang mempengaruhi konflik tersebut. Setiap langkah yang diambil oleh pihak terlibat dalam konflik ini tidak hanya akan berdampak pada kesejahteraan rakyat Ukraina, tetapi juga pada tata pemerintahan global dan kestabilan geopolitik di kawasan tersebut.