Sumber foto: iStock

Rusia Terciduk Mata-matai Senjata Mematikan Israel, Mau Apa?

Tanggal: 25 Jun 2024 21:50 wib.
Rusia baru-baru ini dilaporkan telah melakukan kegiatan intelijen terhadap kapal selam milik Israel, INS Drakon. Institut Maritim Droxford mengungkapkan analisis mereka yang menyoroti temuan tersebut, yang kemudian dikutip oleh Jerusalem Post pada Senin (24/6/2024). Dalam laporan tersebut diungkapkan bahwa sebuah kapal Rusia yang biasanya digunakan untuk misi spionase ditemukan di Laut Utara, di mana kawasan tersebut sejauh ini dilaporkan memiliki kepentingan strategis yang relatif rendah.

Menurut laporan tersebut, INS Drakon, kapal selam Israel, ditemukan sedang melakukan uji pelayaran di wilayah tersebut sekitar sepuluh hari sebelumnya. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa kapal Rusia telah mengumpulkan informasi terkait tanda akustik kapal selam yang terdeteksi oleh radar Angkatan Laut. Kehadiran kapal Rusia di wilayah tersebut secara tidak langsung menimbulkan kecurigaan terhadap aktivitas mata-matai yang dilakukan terhadap INS Drakon.

Institut Maritim Droxford juga mencatat bahwa pada awal bulan tersebut, INS Drakon melakukan pengisian bahan bakar, suatu tanda bahwa kapal tersebut mungkin telah memulai misi operasional. Kapal selam tersebut dianggap sebagai senjata tempur termahal yang dimiliki oleh Angkatan Laut Israel, dengan estimasi nilai mencapai 550 juta euro atau setara dengan Rp 9,6 triliun. INS Drakon mulai aktif beroperasi di musim panas sebelumnya, dan meskipun spesifikasinya dirahasiakan, kabarnya kapal ini memiliki kemampuan untuk meluncurkan 4-6 rudal balistik tipe Jericho 3.

Laporan ini muncul di tengah ketegangan yang terus berlangsung antara Israel dan sejumlah kelompok bersenjata di Timur Tengah, terutama akibat serangan melawan Gaza. Rusia pun telah meminta agar Israel untuk menahan diri guna mencegah eskalasi konflik yang lebih lanjut. Namun, pada saat yang sama, ketegangan baru muncul melibatkan Israel dan milisi pro-Iran di Lebanon, yaitu Hizbullah. Hizbullah sendiri merupakan kelompok bersenjata yang didukung oleh Iran dan juga merupakan rival utama bagi Israel.

Sejauh ini, Rusia telah menunjukkan kecenderungan untuk menjalin kerja sama dengan Iran. Moskow bahkan telah memiliki rencana untuk menandatangani perjanjian baru mengenai kerja sama komprehensif dengan Iran dalam waktu dekat. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrei Rudenko, mengungkapkan bahwa perjanjian tersebut diperkirakan akan segera ditandatangani karena naskahnya hampir rampung. Hal ini menunjukkan arah hubungan yang semakin erat antara Rusia dan Iran dalam bidang kerja sama politik, ekonomi, dan militer.

Keberadaan kapal Rusia yang melakukan kegiatan mata-matai terhadap INS Drakon menimbulkan pertanyaan besar mengenai tujuan dari kegiatan intelijen yang dilakukan. Apakah Rusia melakukan hal ini sebagai respons terhadap hubungan dekat antara Israel dan Amerika Serikat? Ataukah ini merupakan bagian dari strategi politik Rusia yang ingin meningkatkan kerja sama dengan Iran dan kelompok-kelompok yang mendukungnya di Timur Tengah? Semua spekulasi tersebut menjadi pertimbangan yang perlu diperhatikan, mengingat implikasi politik dan keamanan di kawasan tersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved