Rusia Siap untuk Perundingan Keamanan dengan AS, Termasuk Isu Ukraina
Tanggal: 23 Jun 2024 09:05 wib.
Rusia menyatakan bahwa Moskow "siap" untuk melakukan pembicaraan keamanan dengan Amerika Serikat, namun pembicaraan tersebut harus mencakup konflik di Ukraina, terutama "keterlibatan langsung" AS, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov hari Jumat (21/6).
Dalam pengarahan telepon rutinnya dengan wartawan, Peskov menyatakan bahwa dialog semacam ini antara AS dan Rusia "sangat diperlukan" karena "masalah terus menumpuk, dan ada banyak masalah yang terkait dengan arsitektur keamanan global."
Pernyataan Peskov muncul sebagai tanggapan atas pertanyaan seputar kemungkinan mengadakan perundingan dengan AS mengenai risiko nuklir selain dari konflik Ukraina.
Terkait komentar Peskov tentang keterlibatan langsung AS di Ukraina, Amerika Serikat dan kepala NATO Jens Stoltenberg telah menolak gagasan bahwa menyediakan senjata untuk membantu Ukraina mempertahankan diri sama dengan "keterlibatan langsung" dalam konflik tersebut.
Sebelumnya, Gedung Putih mengumumkan hari Kamis (20/6) bahwa mereka akan menempatkan Ukraina sebagai prioritas utama bagi pengiriman rudal pertahanan udara AS yang kuat, setelah serangkaian serangan rudal dan pesawat nirawak Rusia merusak fasilitas energi di seluruh negeri itu semalam.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa ratusan rudal Patriot dan NASAMS yang baru dibuat — yang digunakan untuk pertahanan permukaan-ke-udara — akan dikirim ke Ukraina sebelum negara lain memesannya, dengan alasan serangan Rusia yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina.
Putin dan Korea Selatan
Sementara itu, selama kunjungannya ke Asia, Presiden Rusia Vladimir Putin hari Jumat (21/6) memperingatkan Korea Selatan agar tidak mengirim senjata ke Ukraina.
Pejabat senior di Korea Selatan mengatakan Kamis (19/6) bahwa pakta yang ditandatangani minggu ini antara Rusia dan Korea Utara yang berjanji untuk saling membela jika terjadi perang merupakan "kekhawatiran besar," dan bahwa Seoul akan mempertimbangkan untuk mengirim senjata ke Ukraina sebagai tanggapan, pembalikan kebijakannya untuk tidak mengirim senjata ke negara-negara yang secara aktif terlibat dalam konflik.
Putin menanggapi pada Jumat (20/6), dengan mengatakan Korea Selatan tidak perlu khawatir tentang perjanjian Rusia dengan Korea Utara, tetapi ia menambahkan bahwa pengiriman senjata oleh Seoul ke Ukraina akan menjadi "kesalahan yang sangat besar."
Ia menambahkan, "Jika itu terjadi, maka kami akan membuat keputusan yang relevan yang mungkin tidak akan menyenangkan kepemimpinan Korea Selatan saat ini."
Pembicaraan keamanan antara Rusia dan AS sangat penting mengingat peran kunci kedua negara dalam stabilitas global. Ukraina juga menjadi fokus perhatian dalam konteks ini, terutama karena konflik di sana telah memicu ketegangan antara Rusia dan AS.
Pada sisi lain, pengiriman senjata ke Ukraina oleh Amerika Serikat dan kekhawatiran Korea Selatan dalam hal keamanan regional menyoroti dinamika yang kompleks dan sensitif di wilayah Eropa dan Asia. Hal ini menggarisbawahi urgensi dari dialog, kerja sama, dan diplomasi untuk mengatasi ketegangan global dan konflik regional.
Pembicaraan keamanan yang mencakup isu Ukraina tidak hanya memberikan kesempatan untuk menyelesaikan konflik yang ada, tetapi juga membuka pintu untuk diskusi yang lebih luas tentang arsitektur keamanan global. Isu-isu terkait risiko nuklir, peran NATO, dan pengembangan senjata juga perlu diperhatikan dalam konteks perundingan ini.
Ketegangan antara Rusia, AS, dan Korea Selatan menunjukkan betapa pentingnya upaya bersama dalam mencari solusi yang dapat menciptakan stabilitas dan keamanan bagi semua pihak. Perundingan keamanan yang mampu menjangkau isu-isu utama seperti Ukraina dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan kerjasama antarnegara.