Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pesawat Pasokan Barat
Tanggal: 1 Jul 2024 19:47 wib.
Angkatan bersenjata Rusia melancarkan serangan kelompok yang menargetkan pangkalan udara Ukraina dimana Kiev berencana menempatkan pesawat-pesawat yang dipasok oleh Barat, ungkap Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis. Selain itu, kelompok pasukan pusat Rusia telah berhasil menghalau enam serangan balik Ukraina dalam 24 jam terakhir, dan Kiev menderita kerugian dalam pertempuran tersebut sebanyak 345 tentara, menurut kementerian.
Ukraina juga kehilangan lebih dari 640 tentara dalam pertempuran dengan kelompok Yug (Selatan) dan 190 tentara dalam perang dengan kelompok pasukan Sever (Utara), tambah kementerian tersebut.
Pangkalan udara tersebut, yang terletak di wilayah barat daya Ukraina, merupakan tempat di mana pesawat-pesawat militer dari negara-negara Barat mendarat untuk memberikan bantuan militer kepada Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia. Pasokan tersebut meliputi senjata, peralatan militer, dan bantuan kemanusiaan.
Serangan Rusia terhadap pangkalan udara Ukraina tersebut menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pihak Barat, terutama karena langkah ini dianggap sebagai tindakan agresi yang merugikan upaya perdamaian di kawasan tersebut. Kedatangan pesawat pasokan dari negara-negara Barat di Ukraina telah menjadi sandungan bagi ambisi Rusia untuk memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut.
Konflik di Ukraina telah memanas sejak aneksasi Krimea oleh Rusia pada tahun 2014, yang diikuti oleh pemberontakan di wilayah timur Ukraina yang didukung oleh Rusia. Kedua pihak telah terlibat dalam pertempuran sengit, merenggut ribuan nyawa dan mengakibatkan kerusakan parah di wilayah tersebut.
Serangan terhadap pangkalan udara Ukraina oleh Rusia juga memperburuk hubungan antara kedua negara, yang telah memanas sejak krisis Ukraina pecah. Barat telah memberlakukan sanksi ekonomi yang merugikan terhadap Rusia sebagai respons terhadap konflik di Ukraina, sementara Rusia menegaskan bahwa Ukraina merupakan wilayah kepentingannya.
Respons dari pihak Barat terhadap serangan tersebut kemungkinan akan menguat, dengan kemungkinan penerapan sanksi tambahan terhadap Rusia. Langkah ini diharapkan dapat menunjukkan solidaritas Barat terhadap Ukraina dan memberikan tekanan terhadap Rusia untuk mengakhiri agresinya di Ukraina.
Di sisi lain, sikap Rusia dalam konflik di Ukraina terus mendapat sorotan internasional. Dugaan keterlibatan Rusia dalam mendukung pemberontakan di Ukraina telah menjadi persoalan sensitif dalam hubungan internasional, dan kedatangan pesawat-pesawat pasokan dari Barat di Ukraina semakin memperkeruh hubungan Rusia dengan negara-negara Barat.
Kejadian ini juga memunculkan pertanyaan terkait keselamatan pesawat pasokan yang beroperasi di wilayah Ukraina. Dengan serangan terhadap pangkalan udara yang telah terjadi, keamanan penerbangan di wilayah tersebut menjadi semakin rentan, yang dapat berdampak besar terhadap operasi bantuan militer dan kemanusiaan yang dilakukan oleh negara-negara Barat.
Sementara peristiwa ini terus berkembang, masyarakat internasional menantikan respons lebih lanjut dari pihak Barat terhadap serangan Rusia terhadap pangkalan udara Ukraina. Kekhawatiran terhadap eskalasi konflik di Ukraina kembali memuncak, sementara upaya untuk memulihkan perdamaian di wilayah tersebut semakin sulit dilaksanakan.
Dalam situasi yang semakin tegang ini, peran mediator internasional diharapkan dapat membantu meredakan ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat, serta memfasilitasi dialog yang dapat mengakhiri konflik yang telah berkecamuk di Ukraina selama bertahun-tahun.