Rusia 'Ngamuk' Hancurkan 'Kastil Harry Potter' di Ukraina Pakai Rudal
Tanggal: 3 Mei 2024 09:27 wib.
Militer Rusia kembali menyerang Ukraina dengan menghancurkan sebuah kampus yang dikenal sebagai 'Kastil Harry Potter' menggunakan sejumlah rudal balistik pada Rabu (1/5). Serangan tersebut menyebabkan kematian lima warga sipil dan 32 lainnya mengalami luka-luka.
Kampus yang berada di wilayah bagian Odessa, Ukraina menjadi sasaran gempuran rudal balistik dari Rusia. Akibat serangan tersebut, atap dari gedung kampus Do Odessa, yang populer dengan sebutan 'Kastil Harry Potter', ikut hancur.
Rekaman video menunjukkan bahwa bangunan tersebut hancur dan dilahap oleh si jago merah, mengundang kecaman dari Wali Kota Hennadii Trukhanov. Trukhanov menyebut perbuatan Rusia sebagai tindakan mengenaskan dan keji.
Dalam sebuah video yang dirilis di Telegram, Trukhanov mengungkapkan rasa kesalnya terhadap serangan tersebut. Ia bahkan membayangkan bagaimana warga sipil yang menjadi korban saat berada di berbagai area terbuka kota itu.
Serangan Rusia ke Ukraina kali ini merupakan yang terbaru setelah negara-negara Barat memutuskan untuk memberikan bantuan bagi militer Kiev. Namun, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menilai bahwa upaya Amerika Serikat dan negara-negara Barat untuk memberikan bantuan mengalami penundaan serius, memberikan kesempatan bagi pasukan Rusia untuk melakukan eskalasi serangan ke wilayah Ukraina.
Meski demikian, Rusia terus meluncurkan serangan ke Ukraina, dengan sering kali menimbulkan korban jiwa yang cukup besar di antara warga sipil maupun anggota militer. Menurut data dari PBB, serangan-serangan Rusia ke Ukraina telah menyebabkan ribuan korban jiwa di sepanjang konflik tersebut.
Konflik antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung sejak 2014, ketika Rusia melakukan aneksasi atas Semenanjung Krimea dari Ukraina. Sejak saat itu, konflik terus berlanjut dan menjadi semakin kompleks, dengan negara-negara Barat yang memberikan dukungan kepada Ukraina dalam bentuk bantuan militer atau sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Di sisi lain, Rusia berdalih bahwa mereka turut melindungi etnis Rusia di Ukraina, namun tindakan agresif mereka banyak mendapat kecaman dari masyarakat internasional dan menyebabkan ketegangan politik di kawasan Eropa.
Kekerasan yang terus terjadi di Ukraina menimbulkan keprihatinan besar di masyarakat internasional. Organisasi-organisasi kemanusiaan terus berupaya untuk memberikan bantuan kepada korban-korban konflik, namun upaya-upaya diplomasi dan perdamaian terus mengalami kesulitan karena ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat.
Konflik di Ukraina juga telah berdampak pada sektor ekonomi dan infrastruktur di negara tersebut, bahkan mengakibatkan penderitaan bagi ribuan warga sipil yang terpaksa mengungsi akibat konflik tersebut. Situasi kemanusiaan di Ukraina semakin membutuhkan perhatian dan bantuan dari masyarakat internasional.
Sebagai kontribusi untuk menyelesaikan konflik di Ukraina, PBB dan negara-negara anggotanya terus memperkuat upaya-upaya diplomasi untuk mencapai gencatan senjata dan negosiasi damai di antara kedua belah pihak. Diharapkan dengan langkah-langkah diplomasi yang kuat, konflik di Ukraina dapat segera berakhir dan kedamaian bisa kembali terwujud bagi masyarakat di wilayah tersebut.