Sumber foto: website

Rumahnya Dihantam Granat, Pria Palestina Kehilangan Istri dan Bayi Kembarnya yang Baru Lahir di Jalur Gaza

Tanggal: 17 Agu 2024 10:03 wib.
Sebuah tragedi menimpa Mohamed Abuel-Qomasan, seorang pria Palestina yang kehilangan istrinya dan bayi kembar saat rumah mereka di Jalur Gaza dihantam oleh serangan granat. Insiden menyedihkan ini terjadi ketika Mohamed sedang berada di luar rumah untuk mengurus akta kelahiran bayi yang baru lahir.

Joumana Arafa, seorang apoteker, baru saja melahirkan bayi kembar mereka melalui operasi caesar. Kabar tentang kelahiran anak kembar ini diumumkan oleh Joumana melalui akun Facebooknya. Namun, pada Selasa (13/8/2024), ketika Mohamed pergi untuk mendaftarkan kelahiran anak-anaknya di kantor pemerintah setempat, dia mendapat kabar tragis bahwa rumah mereka di dekat Deir al-Balah di Gaza tengah telah diserang dengan bom.

Tak hanya kehilangan istrinya dan bayi kembar yang baru lahir, yang diberi nama Asser dan Ayssel, serangan tersebut juga merenggut nyawa nenek dari pihak ibu si kembar. Mohamed yang masih terpukul oleh kejadian tersebut harus mengangkat akta kelahiran anak-anaknya di tengah kesedihan yang mendalam." Saya tidak tahu apa yang terjadi," ujarnya dengan nada terkejut. "Saya diberitahu bahwa itu adalah granat yang menghantam rumah," lanjut Mohamed.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) jarang memberikan komentar terkait serangan perorangan, dan mereka tidak segera merespons permintaan komentar terkait insiden tersebut. Meskipun sebelumnya, IDF menyatakan bahwa mereka telah melakukan berbagai tindakan peringatan sebelum melancarkan serangan guna menghindari korban sipil.

Setiap serangan yang dilakukan oleh IDF didasarkan pada informasi intelijen terkait infrastruktur teror atau keberadaan teroris di area serangan,” demikian pernyataan dari IDF. Mereka juga menuduh Hamas menggunakan warga sipil Palestina di Gaza sebagai tameng manusia, dan mengklaim memiliki bukti bahwa kelompok teror tersebut menggunakan rumah sakit, sekolah, masjid, serta lokasi sipil lainnya untuk tujuan teror.

Konflik antara Israel dan Palestina telah lama menjadi sumber ketegangan di wilayah tersebut. Serangan-serangan yang terjadi di Gaza kerap menimbulkan korban jiwa di kalangan penduduk sipil, baik di pihak Palestina maupun Israel. Kedua belah pihak saling menyalahkan atas terjadinya serangan-serangan tersebut, dan masing-masing berusaha menguatkan klaimnya.

Situasi ini pun menjadi perhatian masyarakat internasional, dengan seruan untuk mencari solusi damai guna mengakhiri siklus kekerasan yang terus berulang di kawasan tersebut. Upaya-upaya diplomatik terus dilakukan, namun upaya untuk mencapai kesepakatan perdamaian yang komprehensif masih terus menemui rintangan.

Masyarakat sipil, terutama anak-anak dan perempuan, seringkali menjadi korban yang paling rentan dalam konflik ini. Mereka kehilangan kesempatan untuk hidup dengan aman dan damai, serta terus menderita karena dampak traumatis dari konflik bersenjata.

Kepergian Joumana dan bayi kembar yang tak bersalah ini menjadi simbol dari kesedihan yang mendalam akibat konflik bersenjata di Jalur Gaza. Keberlangsungan konflik ini tidak akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak, namun justru hanya akan menimbulkan penderitaan yang lebih dalam bagi masyarakat sipil yang tidak bersalah.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved