Rudal yang Dijatuhkan di Pengungsian Gaza Mengungkap Keterlibatan India dalam Genosida
Tanggal: 12 Jun 2024 14:45 wib.
Rudal yang dijatuhkan Israel di kamp pengungsian Nuseirat diduga berasal dari India. Seperti yang diketahui, Israel kembali melakukan serangan brutal di kamp pengungsian Nuseirat. Sebelumnya, mereka sempat mengumumkan akan melakukan operasi penyelamatan empat sandera pada Sabtu (8/6/2024) pagi. Israel kemudian menjatuhkan rudal yang menewaskan 210 orang dan 400 lainnya mengalami luka-luka.
Label “buatan India” terlihat pada sisa-sisa rudal yang dijatuhkan oleh pesawat tempur Israel di tempat penampungan PBB di kamp pengungsi Nuseirat pada Rabu 5 Juni 2024 malam. Bulan lalu, terungkap melalui catatan resmi bahwa Munitions India Ltd (MIL) India, sebuah perusahaan sektor publik di bawah Kementerian Pertahanan diizinkan mengirimkan senjata ke Israel sehingga berpotensi menjadikan New Delhi terlibat dalam kejahatan perang Tel Aviv yang menyebabkan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Melalui investigasi yang dilakukan oleh beberapa pihak, diketahui bahwa rudal-rudal yang digunakan dalam serangan tersebut berasal dari perusahaan pertahanan India, yang telah menjalin kerja sama teknis dan pembelian senjata dengan pemerintah Israel. Dengan demikian, keterlibatan India dalam konflik di Pengungsian Gaza menjadi terang. Meskipun India sebelumnya telah mengklaim sebagai negara netral dan tidak campur tangan dalam konflik di Timur Tengah, namun keterlibatan ini menggoyahkan klaim tersebut.
Peristiwa ini telah menimbulkan kecaman keras dari berbagai pihak di seluruh dunia. Banyak pihak menilai bahwa keterlibatan India dalam pasokan senjata untuk konflik di Pengungsian Gaza merupakan bentuk dukungan tidak langsung terhadap tindakan agresif Israel dalam konflik tersebut. Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran akan dampak serius yang ditimbulkan oleh konflik tersebut terhadap perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut.
Berdasarkan catatan, MIL telah diizinkan mengirimkan produknya ke Israel paling lambat Januari 2024. Perusahaan kembali mengajukan permohonan ekspor produk yang sama pada 18 April 2024 berdasarkan repeat order dari Israel. Demikian pula, sebuah perusahaan swasta India yang berbasis di Telangana, Premier Explosives Ltd. (PEL) telah diizinkan untuk mengekspor bahan peledak dan aksesoris sekutunya ke Israel sebanyak dua kali, di bawah lisensi SCOMET dari DJFT sejak serangan genosida Israel di Gaza dimulai tahun lalu pada bulan November 20 Januari 2023 dan 01 Januari 2024.
Reaksi atas keterlibatan India dalam konflik di Pengungsian Gaza juga tidak hanya datang dari dunia internasional, tetapi juga dari dalam negeri. Banyak aktivis hak asasi manusia dan tokoh-tokoh politik di India yang mengecam keras keterlibatan negaranya dalam konflik tersebut. Mereka menganggap bahwa hal ini bertentangan dengan prinsip perdamaian yang selama ini dijunjung tinggi oleh India.
Dalam menyikapi hal ini, banyak pihak menekankan pentingnya transparansi dalam kerja sama teknis dan perdagangan senjata antara negara-negara, serta perlunya pengawasan yang ketat terhadap penggunaan senjata tersebut. Keterlibatan India dalam konflik di Pengungsian Gaza menunjukkan bahwa konflik tersebut tidak hanya menjadi masalah regional, tetapi juga menjadi masalah global yang perlu mendapat perhatian serius dari masyarakat internasional.