Sumber foto: iStock

Rudal Yaman Mampu Melewati Perisai Udara hingga Capai Israel

Tanggal: 16 Sep 2024 06:57 wib.
Pada hari Minggu, 15 September 2024, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil mencapai wilayah tengah Israel, menyebabkan sedikit kerusakan dan melukai sembilan orang. Serangan ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas perisai udara Israel, seperti Iron Dome, yang sebelumnya diklaim mampu menangkis serangan rudal dari perbatasan negara.

Menurut laporan otoritas Israel, sirene berbunyi di ibu kota komersial Tel Aviv dan wilayah sekitarnya, termasuk hingga ke kaki bukit Yerusalem. Petugas medis melaporkan bahwa sembilan orang mengalami luka-luka akibat serangan tersebut, dan mereka segera dilarikan ke tempat perlindungan. Polisi setempat juga mencatat kerusakan yang diakibatkan oleh rudal pencegat, termasuk gambar eskalator yang rusak dan kaca yang pecah akibat ledakan.

Selain itu, departemen pemadam kebakaran setempat juga melaporkan adanya kebakaran di semak belukar dekat desa Kfar Yona akibat serangan rudal tersebut, meskipun kebakaran tersebut berhasil segera terkendali. Radio Angkatan Darat Israel mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan Arrow untuk serangan tinggi dan Iron Dome untuk serangan jarak pendek telah diaktifkan sebagai respons terhadap serangan tersebut. Meskipun demikian, pihak militer hanya menyatakan bahwa "hasil pencegatan sedang ditinjau".

Pemberontak Houthi, yang beroperasi dari Yaman, diketahui telah meluncurkan rudal dan pesawat nirawak sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas yang tengah berseteru dengan Israel di wilayah Gaza. Dalam hal ini, mereka telah menggunakan rudal dengan jangkauan sekitar 2.000 kilometer, yang sebagian besar menyerupai rudal Iran bernama Shahab-3. 

Hal ini ditengarai secara serius oleh badan intelijen Pertahanan AS, yang sebelumnya telah menerbitkan laporan pada bulan Februari. Menurut laporan tersebut, rudal-rudal yang digunakan oleh Houthi memiliki kemampuan jangkauan hingga 1.950 km dan mampu membawa hulu ledak seberat 800 kilogram.

Tidak ada tanggapan langsung dari pihak Houthi terkait insiden hari Minggu tersebut, namun, ini tidak menjadi kejutan dalam kaitannya dengan tindakan provokatif yang sebelumnya dilakukan oleh pihak tersebut. Pada Juli 2024, sebuah pesawat nirawak yang berasal dari Yaman berhasil menghindari pertahanan udara Israel dan berhasil melancarkan serangan ke wilayah Tel Aviv, yang menyebabkan tewasnya seorang pria. Imbas dari serangan ini kemudian direspon oleh Israel dengan melakukan pemboman terhadap pelabuhan Hodeidah di Yaman.

Dengan adanya serangan-serangan ini, muncul perhatian besar terkait dengan ketahanan dan kesiapan Israel dalam menghadapi ancaman dari luar. Hal ini juga menjadi titik perhatian bagi komunitas internasional terkait konflik yang terus berlanjut di wilayah Timur Tengah, serta membuka ruang diskusi tentang potensi skenario konflik yang lebih luas di masa depan.

Dari sisi Israel sendiri, serangan-serangan ini menunjukkan bahwa mereka harus meningkatkan langkah-langkah keamanan dan pertahanan di wilayahnya agar mampu menghadapi ancaman yang semakin berkembang secara lebih efektif. Meskipun Iron Dome telah dikenal sebagai sistem pertahanan yang andal, adanya serangan yang masih berhasil menembus perisai udara tersebut menimbulkan pertanyaan tentang efektivitasnya. Selain itu, kerjasama internasional juga diperlukan untuk memastikan keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut, seiring dengan upaya untuk meredakan ketegangan-ketegangan yang terjadi di sana.

Serangan rudal dari Yaman ke wilayah Israel pada hari Minggu merupakan bukti bahwa konflik di Timur Tengah masih jauh dari selesai. Diperlukan kerjasama dan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan dan mencegah eskalasi konflik yang lebih luas di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved