RS Indonesia di Gaza Terancam Lumpuh Total dalam Waktu Singkat
Tanggal: 19 Jul 2024 01:22 wib.
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara, Palestina, menghadapi ancaman lumpuh total dalam beberapa jam karena pasokan bahan bakar minyak semakin menipis dan mempengaruhi pasokan listrik secara langsung. Direktur rumah sakit telah memperingatkan bahwa nyawa pasien sangat terancam jika kebutuhan listrik tidak segera terpenuhi dan rumah sakit berhenti beroperasi.
Menyikapi hal ini, Rumah Sakit Indonesia di Gaza telah menyuarakan keprihatinan mereka kepada organisasi internasional, meminta intervensi yang mendesak untuk mencegah bencana kemanusiaan yang dapat terjadi. Situasi ini menjadi semakin rumit dengan terus dilakukannya serangan Israel serta blokade terhadap Gaza, yang tidak hanya mengganggu pasokan listrik tapi juga akses penduduk Gaza terhadap air, makanan, dan bahan bakar.
Pada saat ini, sebagian besar rumah sakit di Gaza, termasuk RS Indonesia, hanya mengandalkan generator untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka. Pasukan Israel terus melakukan serangan terhadap infrastruktur sipil, termasuk empat bangunan sekolah yang hancur dalam empat hari terakhir, menyebabkan puluhan orang tewas. Tiga dari sekolah yang hancur tersebut dikelola oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Israel membela serangan mereka dengan menyebutkan bahwa gerakan Hamas beroperasi di markas besar UNRWA dan menggunakan fasilitas pendidikan tersebut sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan terhadap pasukan mereka. Serangan terhadap sekolah PBB oleh Israel terjadi di saat pembicaraan negosiasi gencatan senjata sedang berlangsung di Qatar, perundingan tersebut sering kali memperdebatkan pertukaran tawanan dan kondisi gencatan senjata.
Agresi Israel terhadap Gaza telah terjadi sejak Oktober 2023 dan telah menyebabkan lebih dari 38.000 orang Palestina tewas serta ratusan ribu rumah hancur. Situasi ini menunjukkan urgensi dari intervensi internasional untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar di Gaza.
Pada bulan ke-10 dari agresi Israel yang brutal terhadap Gaza, kebutuhan akan listrik di rumah sakit tetap menjadi prioritas utama. Kekacauan yang disebabkan oleh perang telah memperparah krisis kemanusiaan yang dihadapi oleh penduduk Gaza, terutama di bidang kesehatan. RS Indonesia di Gaza, bersama dengan rumah sakit lainnya, telah berjuang keras untuk menjaga layanan kesehatan tetap berjalan meskipun kondisi sulit yang terus berlangsung.
Selain mengandalkan generator untuk keperluan listrik, rumah sakit juga harus berurusan dengan pasokan obat-obatan dan peralatan medis yang semakin sulit akibat blokade Israel terhadap Gaza. Hal ini tentu saja mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada pasien, dan menjadi ancaman nyata bagi nyawa mereka.
Upaya untuk mencari solusi jangka panjang terhadap krisis energi ini menjadi semakin mendesak, karena rumah sakit tidak dapat terus bergantung pada generator listrik yang memiliki keterbatasan sumber daya. Kolaborasi dengan organisasi internasional, termasuk lembaga kesehatan dan relawan medis dari berbagai negara, dapat memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan dalam mengatasi permasalahan ini.
Dalam menghadapi kondisi ini, perlunya upaya konkret dari komunitas internasional untuk mendukung Gaza dalam memenuhi kebutuhan dasar penduduknya, termasuk di bidang kesehatan. Bantuan dan dukungan tersebut tidak hanya berupa pasokan listrik jangka pendek, namun juga pembangunan infrastruktur kesehatan yang tahan terhadap kondisi konflik, serta akses yang lebih baik terhadap sumber daya kesehatan global.
Krisis listrik yang dihadapi RS Indonesia di Gaza adalah salah satu dari banyak dampak dari konflik yang terus berkepanjangan di wilayah tersebut. Diperlukan langkah-langkah konkret yang memperhatikan aspek kemanusiaan dan kebutuhan mendesak penduduk Gaza, sebagai bagian dari upaya mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah. Dalam kondisi yang sulit ini, solidaritas internasional dan dukungan terhadap lembaga kesehatan di Gaza sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya bencana kemanusiaan yang lebih besar di masa depan. Dengan demikian, keselamatan dan kesejahteraan penduduk Gaza dapat terus terjaga dalam situasi yang penuh tantangan. Penekanan atas hak asasi manusia untuk mendapat akses kesehatan yang layak harus senantiasa diupayakan untuk memastikan kesejahteraan masyarakat Gaza.
Krisis listrik di rumah sakit Gaza bukan hanya masalah lokal, namun juga menjadi bagian dari krisis kemanusiaan yang lebih luas yang memerlukan respons bersama dari komunitas internasional. Tindakan konkret dan kolaborasi antar negara menjadi kunci dalam menangani masalah ini secara efektif, serta memberikan perlindungan yang layak bagi penduduk Gaza, terutama dalam hal akses terhadap layanan kesehatan yang merupakan hak fundamental setiap individu.