Roket Hantam Lapangan Bola Golan yang Diduduki Israel, 10 Orang Tewas Termasuk Anak-Anak
Tanggal: 4 Agu 2024 14:25 wib.
Lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel menjadi saksi tragedi memilukan saat sepuluh orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan roket pada hari Sabtu, 27 Juli 2024. Serangan tersebut telah menimbulkan kontroversi yang melibatkan pihak-pihak terkait di kawasan tersebut.
Israel langsung menuduh Hizbullah sebagai pelaku serangan tersebut, tetapi pihak Lebanon menyangkal segala keterlibatan. Hizbullah dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa perlawanan Islam tidak terlibat dalam insiden tersebut.
Selain itu, Hizbullah juga mengklaim bahwa serangan tersebut merupakan sebuah pembalasan atas serangan Kfarkila. Dalam klaim mereka, Hizbullah juga menyebutkan bahwa setidaknya empat serangan, termasuk dengan roket Katyusha, sebagai respons terhadap insiden tersebut. Namun, perwakilan senior Hizbullah, Mohammad Afif, membantah secara tegas atas keterlibatan mereka dalam serangan terhadap Majdal Shams.
Konflik antara Hizbullah dan Israel tidaklah baru. Keduanya telah saling baku tembak sejak Oktober, yang bermula setelah serangan Hamas terhadap Israel selatan yang memicu perang di Gaza. Perang ini sendiri merupakan eskalasi terburuk sejak tahun 2006.
Dataran Tinggi Golan sendiri sebelumnya merupakan bagian dari Suriah. Namun, setelah Israel merebut sebagian wilayahnya dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967, wilayah tersebut kemudian diduduki dan dianeksasi oleh Israel pada tahun 1981. Langkah aneksasi tersebut tidak diakui secara internasional, dan hingga kini Suriah terus menuntut pengembalian wilayah tersebut.
Menanggapi serangan roket tersebut, militer Israel menyatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan respons terhadap insiden tersebut. Mereka juga menyebutkan bahwa serangan tersebut merupakan yang paling mematikan yang pernah terjadi di Israel atau wilayah yang dianeksasi Israel sejak dimulainya konflik di Gaza.
Lebih lanjut, layanan ambulans Israel melaporkan bahwa 13 orang lainnya juga mengalami luka-luka akibat serangan roket yang ditembakkan dari Lebanon dan menghantam lapangan sepak bola di desa Majdal Shams, Druze.
Petugas medis di layanan ambulans Magen David Adom, Idan Avshalom, menyatakan, "Kami menyaksikan kehancuran besar ketika kami tiba di lapangan sepak bola, serta barang-barang yang terbakar. Ada korban jiwa di rumput dan pemandangannya mengerikan."
Seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya mengatakan, "Pesawat itu mendarat di lapangan sepak bola, semuanya adalah anak-anak...banyak jenazah dan jenazah berada di lapangan, kami tidak tahu siapa mereka."
Militer Israel menyatakan bahwa pesawat mereka menargetkan struktur militer milik Hizbullah setelah mengidentifikasi sel militan memasuki gedung tersebut. Paling tidak, 30 roket kemudian ditembakkan dari Lebanon ke wilayah tersebut."Menurut penilaian situasi IDF dan informasi intelijen yang kami miliki, peluncuran roket ke arah Majdal Shams dilakukan oleh organisasi teroris Hizbullah," ujar militer Israel.