Ritual dan Tradisi dalam Upacara Pernikahan Korea
Tanggal: 2 Agu 2024 21:14 wib.
Upacara pernikahan Korea adalah sebuah perayaan yang kaya akan tradisi dan ritual, mencerminkan nilai-nilai budaya dan sejarah yang mendalam. Meskipun pernikahan modern semakin mengadopsi unsur-unsur barat, banyak pasangan Korea yang masih mempertahankan unsur-unsur tradisional dalam upacara pernikahan mereka. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi berbagai ritual dan tradisi yang membuat pernikahan Korea begitu unik dan penuh makna.
1. Pemilihan Hari Pernikahan
Dalam budaya Korea, pemilihan hari pernikahan sangat penting. Hari yang dipilih harus membawa keberuntungan dan kesejahteraan bagi pasangan. Biasanya, tanggal pernikahan ditentukan berdasarkan kalender lunar tradisional dan kadang-kadang dengan konsultasi kepada seorang ahli geomansi atau dukun yang akan memilih hari yang paling menguntungkan.
2. Proses Pra-Pernikahan: Sang-gyun-rye
Sebelum upacara pernikahan utama, ada proses yang dikenal sebagai Sang-gyun-rye, di mana keluarga pengantin pria memberikan hadiah kepada keluarga pengantin wanita. Hadiah ini, yang disebut "Hapgeunrye", biasanya terdiri dari anggur dan makanan khas Korea serta pakaian pernikahan tradisional yang disebut "hanbok". Ini merupakan simbol penghormatan dan komitmen antara kedua keluarga.
3. Upacara Pernikahan Tradisional: Pyebaek
Pyebaek adalah salah satu bagian paling penting dari upacara pernikahan tradisional Korea. Upacara ini biasanya dilakukan setelah pernikahan resmi dan dihadiri hanya oleh anggota keluarga dekat. Selama Pyebaek, pasangan yang baru menikah memberikan penghormatan kepada orang tua pengantin pria dengan membungkuk dan menyajikan makanan serta minuman. Orang tua kemudian memberikan nasihat serta berkah kepada pasangan baru, mendoakan kebahagiaan dan kesuburan.
Salah satu aspek unik dari Pyebaek adalah penggunaan jujube dan kastanye. Orang tua pengantin pria melempar jujube (buah kurma merah) dan kastanye (chestnut) ke arah pasangan pengantin. Jujube dan kastanye melambangkan harapan untuk memiliki banyak keturunan.
4. Hanbok: Pakaian Tradisional
Pakaian tradisional Korea, atau hanbok, memainkan peran penting dalam upacara pernikahan. Pengantin wanita biasanya mengenakan hanbok berwarna-warni dengan desain rumit, sedangkan pengantin pria mengenakan hanbok dengan warna yang lebih sederhana namun elegan. Hanbok ini tidak hanya menambah keindahan visual tetapi juga mencerminkan warisan budaya yang kaya.
5. Kun-rye: Upacara Minum Teh
Kun-rye adalah upacara minum teh yang merupakan bagian integral dari pernikahan tradisional Korea. Dalam ritual ini, pengantin pria dan wanita saling menawarkan anggur atau teh dalam cangkir yang terbuat dari labu. Setelah minum, mereka akan melemparkan cangkir tersebut ke belakang mereka sebagai simbol bahwa mereka meninggalkan masa lalu dan memulai kehidupan baru bersama. Upacara ini melambangkan persatuan dan komitmen mereka sebagai pasangan suami-istri.
6. Makanan Pernikahan: Honsang
Makanan pernikahan, atau Honsang, adalah bagian penting dari perayaan pernikahan Korea. Makanan yang disajikan tidak hanya lezat tetapi juga memiliki makna simbolis. Beberapa hidangan yang umum disajikan termasuk:
- Tteok (kue beras): Melambangkan kemakmuran dan keberuntungan.
- Galbijjim (daging sapi rebus): Melambangkan kebahagiaan dan harmoni.
- Jeon (pancake): Melambangkan kebersamaan dan keseimbangan.
7. Hiburan Tradisional
Selama perayaan pernikahan, berbagai bentuk hiburan tradisional seperti tarian, musik, dan pertunjukan sering kali disajikan. Salah satu yang paling populer adalah tarian tradisional Korea yang dikenal sebagai Buchaechum (tarian kipas), yang dilakukan oleh penari wanita dengan menggunakan kipas besar yang dihias indah.
8. Penghormatan kepada Leluhur
Menghormati leluhur adalah bagian penting dari budaya Korea, dan ini tercermin dalam upacara pernikahan. Penghormatan kepada leluhur biasanya dilakukan dengan menyiapkan meja khusus yang dihiasi dengan makanan dan minuman untuk leluhur, disertai dengan doa dan ucapan syukur.