Ribuan Yahudi Israel Geruduk Masjid Al-Aqsa, Beribadah dan Menari-nari
Tanggal: 9 Jun 2024 06:23 wib.
Otoritas Islam di Yerusalem mengecam keras penggerudukan kelompok ekstremis Yahudi terhadap kompleks Masjid Al Aqsa. Departemen Wakaf Islam di Yerusalem selaku pengelola Masjid Al Aqsa menyebut lebih dari 1.600 pemukim ilegal Israel memaksa masuk kompleks masjid paling suci ketiga bagi umat Islam itu.
Ribuan pemeluk Yahudi ekstrem itu melakukan pelanggaran dengan memasuki kompleks Al Aqsa yang diperuntukkan bagi umat Islam. Mereka merangsek masuk di bawah pengawalan ketat kepolisian Zionis untuk merayakan Hari Yerusalem. Perayaan itu merujuk pada pendudukan Israel atas Yerusalem Timur pada 1967.
Palestina menuduh Israel mengintensifkan upaya Yahudisasi Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al Aqsa. Bukan hanya itu, Israel ingin menghapus identitas Arab dan Islam pada Al Aqsa. Otoritas Islam Palestina berpegang teguh pada keputusan bahwa Yerusalem Timur akan menjadi ibu kota negara di masa depan. Hukum internasional tidak mengakui pendudukan Israel atas kota tersebut pada 1967 termasuk pencaplokannya pada 1981.
Namun, apa yang membuat perhatian adalah bahwa aksi mereka juga termasuk dalam menari-nari di sekitar kompleks masjid, yang memancing perdebatan tentang penghormatan terhadap tempat ibadah umat lain. Beberapa video yang beredar menunjukkan para pengunjung Yahudi Israel tersebut menikmati musik dan menari di halaman masjid, yang tentu saja menimbulkan reaksi keras dari umat Muslim di seluruh dunia.
Sejumlah pejabat Palestina mengecam tindakan tersebut sebagai "provokasi yang tidak bertanggung jawab" dan menuturkan bahwa kehadiran mereka di tempat suci tersebut merupakan bagian dari upaya mereka untuk mengklaim kedaulatan atas Kota Tua Yerusalem, yang telah lama menjadi sumber konflik antara Israel dan Palestina.
Di sisi lain, para pengunjung Yahudi Israel tersebut membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa mereka hanya datang untuk beribadah sesuai dengan keyakinan agama mereka dan tidak bermaksud untuk mengganggu umat Muslim yang beribadah di sana.
Kehadiran mereka di Masjid Al-Aqsa juga memicu protes di tengah-tengah umat Muslim, yang merasa bahwa hak mereka untuk beribadah di tempat suci tersebut telah terganggu oleh kehadiran orang-orang Yahudi Israel. Beberapa demonstrasi dan bentrokan dengan pasukan keamanan Israel terjadi di sekitar kompleks masjid, meningkatkan ketegangan di Kota Tua Yerusalem.
Meskipun banyak pihak yang mengutuk tindakan pengunjung Yahudi Israel tersebut, masih ada juga yang berharap bahwa kedatangan mereka dapat menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan antara umat beragama yang berbeda. Namun, dengan sikap yang begitu teguh dari kedua belah pihak, tampaknya masih lama sebelum perdamaian dan toleransi dapat dicapai di tempat suci ini.