Ribuan Warga Finlandia Serukan Boikot Israel di Eurovision 2025
Tanggal: 26 Mar 2025 10:10 wib.
Tampang.com | Lebih dari 10.000 warga Finlandia pada Senin (24/3/2025) menandatangani petisi yang mendesak Yle, perusahaan penyiaran nasional Finlandia, untuk menekan Uni Penyiaran Eropa (EBU) agar melarang Israel berpartisipasi dalam Eurovision 2025.
Kelompok pro-Palestina di Finlandia, Sumud, menyerahkan dua petisi kepada Yle. Petisi pertama ditandatangani oleh lebih dari 500 profesional industri musik dan budaya, sementara petisi publik mengumpulkan lebih dari 10.000 tanda tangan.
Tuntutan Boikot Eurovision
Dengan kurang dari dua bulan menjelang ajang musik tahunan terbesar di dunia yang akan digelar di Basel, Swiss, petisi ini juga meminta Finlandia untuk menarik diri dari kompetisi jika Israel tetap diizinkan berpartisipasi.
"Memberikan panggung bagi negara yang telah melakukan genosida dan menerapkan kebijakan pendudukan bertentangan dengan nilai-nilai kami," demikian isi petisi tersebut.
Tahun lalu, protes besar juga terjadi di Malmo, Swedia, menolak keikutsertaan Israel dalam kompetisi Eurovision.
Kontroversi Keikutsertaan Israel
Israel telah memilih Yuval Raphael, penyintas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sebagai perwakilannya di Eurovision tahun ini.
Namun, keikutsertaan Israel tetap menuai kontroversi, terutama di tengah serangan berkelanjutan ke Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 50.000 orang sejak gencatan senjata berakhir tanpa kesepakatan damai dengan Hamas.
Tantangan bagi EBU dan Eurovision
Eurovision, sebagai kontes lagu tahunan yang diselenggarakan oleh negara-negara anggota EBU, kini menghadapi tekanan besar untuk mempertimbangkan kembali partisipasi Israel. Dengan semakin kuatnya seruan boikot dari berbagai negara, EBU mungkin harus segera mengambil keputusan sebelum kompetisi dimulai.