Ribuan Jemaah Haji Mesir Hilang, Tim Pencari Dibentuk
Tanggal: 23 Jun 2024 09:32 wib.
Sebuah foto memperlihatkan seorang wanita mengipasi wajah seorang jamaah haji, mencoba menenangkan diri saat mereka menjalani ibadah, di tengah cuaca yang sangat panas, selama ibadah haji tahunan di Mina, Arab Saudi pada 18 Juni 2024. Sebanyak 658 jemaah haji Mesir dilaporkan meninggal dunia di Tanah Suci, di mana 630 di antaranya merupakan jemaah tak terdaftar atau ilegal. Selain itu, ribuan jemaah Mesir juga dilaporkan hilang.
Dalam upaya mencari jemaah yang hilang, Kementerian Luar Negeri Mesir (Kemlu Mesir) pada Kamis (20/6) telah mengumumkan pembentukan tim lapangan konsulat untuk mengecek berbagai rumah sakit di Makkah dan tempat-tempat suci seperti kawasan Arafah, Mina, Muzdalifah, dan Masjidil Haram.
Seorang diplomat Arab memberikan informasi bahwa pejabat Mesir di Arab Saudi telah menerima laporan mengenai "1.400 jemaah yang hilang", termasuk 600-an yang dinyatakan meninggal dunia.
Tim lapangan yang baru terbentuk akan diutus untuk mengumpulkan informasi mengenai jemaah haji di rumah sakit, termasuk yang sedang mendapat perawatan atau yang telah meninggal, dan membandingkan data tersebut dengan laporan yang diberikan oleh keluarga yang kehilangan anggota mereka selama perjalanan haji.
Mereka juga bertugas memastikan bahwa perawatan yang diperlukan akan diberikan kepada pasien. Selain itu, misi konsuler juga telah ditempatkan di Rumah Sakit Arafat Timur dan kompleks medis Muaisim sepanjang waktu.
Menurut salah satu diplomat yang diwawancarai oleh AFP, jumlah jemaah haji ilegal atau yang tidak memiliki tasreh (izin resmi) dari Mesir pada tahun ini sangat banyak. Hampir semua jemaah Mesir yang meninggal merupakan jemaah tak terdaftar.
Kehadiran jumlah signifikan jemaah haji Mesir yang tidak terdaftar pada ibadah haji kali ini diyakini berkontribusi pada tingginya angka kematian di kalangan jemaah Mesir.
Jemaah haji yang tidak terdaftar telah mengakibatkan terganggunya penyediaan layanan bagi jemaah haji resmi. Seorang pejabat Mesir yang mengawasi misi haji negara tersebut menyatakan, "Kehadiran jemaah haji yang tidak terdaftar menciptakan kekacauan besar di kamp-kamp jemaah haji Mesir, yang menyebabkan runtuhnya layanan yang disediakan."
Dia juga menjelaskan bahwa jemaah haji ilegal tersebut tidak mendapatkan kebutuhan pokok seperti makanan, air, dan tempat berlindung yang memadai, sehingga mengakibatkan korban jiwa akibat cuaca panas ekstrem.
Dalam ibadah haji tahun 2024, keberadaan jamaah haji ilegal atau tidak terdaftar telah menimbulkan masalah serius di Tanah Suci. Dampaknya bukan hanya terasa bagi jemaah yang hilang dan keluarga mereka, tetapi juga terhadap penyelenggaraan ibadah haji secara keseluruhan.