Sumber foto: iStock

Respon Resmi MBS Saudi Terkait Kemungkinan Normalisasi dengan Israel

Tanggal: 19 Sep 2024 18:15 wib.
Tampang.com | Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS), secara resmi menanggapi kemungkinan normalisasi hubungan dengan Israel, yang saat ini terus menyerang Gaza, Palestina. Dalam sebuah laporan AFP, MBS menegaskan bahwa Riyadh tidak akan menjalin hubungan dengan Israel sampai negara Palestina terbentuk. Pernyataan ini disampaikan dalam sesi pembukaan Dewan Syura penasihatnya.

MBS menyampaikan, "Kami memperbarui penolakan dan kecaman keras kerajaan atas kejahatan otoritas pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina." Dia juga menegaskan bahwa kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa adanya negara Palestina. MBS juga menegaskan komitmennya terhadap upaya untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka, dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya.

Pada tahun 2020, normalisasi hubungan diplomatik antara negara-negara Arab Muslim dengan Israel mengakhiri konsensus Arab yang telah lama ada bahwa tidak boleh ada normalisasi tanpa negara Palestina. Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) adalah beberapa negara Arab yang telah menjalin hubungan dengan Tel Aviv.

Namun, perhatian tertuju pada posisi Saudi sebagai patron Timur Tengah. Amerika Serikat (AS), sekutu Israel dan penggerak normalisasi ini, terus mengindikasikan bahwa Riyadh akan menjalin hubungan dengan Negeri Zionis.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan bahwa prospek pembentukan hubungan antara Arab Saudi dan Israel sebagai potensi keuntungan bagi Israel dari kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera untuk Gaza. AS telah menyiapkan paket keamanan untuk ditawarkan kepada Arab Saudi sebagai insentif bagi normalisasi dengan Israel.

Sementara itu, pemerintahan sayap kanan Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap menolak ide negara Palestina. Jumlah korban dan kerusakan yang terjadi di Gaza telah memberikan tekanan besar pada Arab Saudi untuk menahan diri dari pembukaan diplomatik yang signifikan.

Upaya normalisasi ini juga melibatkan harapan AS mengenai kemungkinan normalisasi antara Israel dan Arab Saudi sebelum masa jabatan Presiden Joe Biden berakhir. Selain itu, AS juga menekankan pentingnya kedamaian di Gaza dan jalur yang kredibel menuju negara Palestina.

Posisi Saudi dalam Konflik Israel-Palestina

Pengungkapan MBS menunjukkan sikap keras Saudi terhadap penindasan yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina. MBS menekankan bahwa negara Palestina harus menjadi prioritas sebelum Saudi bersedia menjalin hubungan dengan Israel. Hal ini mencerminkan komitmen Saudi untuk mendukung kemerdekaan dan keadilan bagi rakyat Palestina.

Normalisasi hubungan dengan Israel telah memicu perdebatan di kalangan masyarakat internasional. Beberapa pihak menilai normalisasi itu melanggar prinsip solidaritas Arab terhadap Palestina. Namun, bagi negara-negara Arab yang menjalin hubungan dengan Israel, normalisasi diharapkan dapat membawa keuntungan ekonomi dan keamanan.

Implikasi Normalisasi dengan Israel

Normalisasi hubungan dengan Israel diharapkan dapat membawa manfaat bagi kedua belah pihak, namun implikasinya juga memunculkan kekhawatiran. Bagi Israel, normalisasi dengan negara-negara Arab dapat membuka peluang perdagangan, investasi, dan kerjasama keamanan. Sementara bagi dunia Arab, normalisasi dapat membuka akses ke teknologi dan akses pasar yang lebih luas.

Namun, normalisasi juga menimbulkan ketegangan di tingkat regional. Beberapa negara Arab yang mendukung normalisasi harus menghadapi ketegangan dalam hubungan dengan negara-negara lain di kawasan Timur Tengah yang menolak normalisasi.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Keputusan normalisasi hubungan dengan Israel merupakan langkah yang menantang bagi negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi. Mereka harus tetap memperhatikan kepentingan dan kebebasan rakyat Palestina sambil mempertimbangkan manfaat yang dapat diperoleh dari normalisasi.

Pemerintah Saudi, dengan sikap kerasnya terhadap penindasan Israel terhadap Palestina, masih memprioritaskan pembentukan negara Palestina sebagai syarat utama bagi normalisasi hubungan dengan Israel. Keputusan normalisasi hubungan dengan Israel masih menjadi suatu kenyataan yang sulit bagi Saudi, terutama mengingat tekanan dari AS dan situasi politik di kawasanTimur Tengah.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved