Rencana Pembangunan Kanal China senilai US$1.7 Miliar di Kamboja Membuat AS Geram
Tanggal: 12 Apr 2024 20:52 wib.
Kamboja akan mendorong rencana kontroversialnya untuk membangun kanal senilai US$1,7 miliar, yang menghubungkan ibu kotanya, Phnom Penh, ke laut, kata Perdana Menteri Hun Manet pada hari Kamis (11 April).
Kanal Funan Techo adalah proyek infrastruktur terbaru yang didukung oleh China di Kamboja, yang menerima miliaran investasi sebagai salah satu sekutu regional Beijing di bawah pemimpin terdahulu, Hun Sen. AS mendesak transparansi lebih besar dari Kamboja atas proyek senilai US$1,7 miliar yang menurut analis bisa digunakan untuk meningkatkan kehadiran militer China di Phnom Penh. Mantan pemimpin Hun Sen menolak kekhawatiran tersebut, dengan mengatakan bahwa kanal itu hanya akan digunakan untuk mendorong kegiatan pertanian.
Dengan panjang sekitar 180km dari Phnom Penh ke provinsi pesisir Kep, konstruksi Kanal Funan Techo dijadwalkan akan dimulai akhir tahun ini setelah perusahaan China Bridge and Road Corporation yang dimiliki negara mendarat kesepakatan untuk mengembangkannya selama pertemuan Inisiatif Sabuk dan Jalan pada bulan Oktober.
"Masyarakat Kamboja - bersama dengan masyarakat di negara-negara tetangga dan wilayah yang lebih luas - akan mendapat manfaat dari transparansi atas setiap usaha besar yang berpotensi berdampak pada pengelolaan air regional, keberlanjutan pertanian, dan keamanan," tulis Wesley Holzer, pejabat diplomasi publik di kedutaan besar AS di Phnom Penh, sebagai tanggapan atas pertanyaan dari Bloomberg mengenai proyek tersebut.
Kanal China senilai US$1.7 miliar di Kamboja menjadi perhatian internasional karena dianggap sebagai bagian dari kekhawatiran mengenai kebijakan utama Beijing di kawasan Asia Tenggara. Meskipun pihak berwenang Kamboja dengan tegas menyatakan bahwa kanal tersebut hanya akan dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, kekhawatiran regional tetap mengemuka terkait dampaknya pada keamanan dan stabilitas wilayah.
Selain itu, kekhawatiran lain muncul mengenai dampak lingkungan dari proyek kanal ini. Proyek infrastruktur sebesar ini tentu akan memiliki dampak besar terhadap ekosistem dan sumber daya alam di sepanjang jalur kanal. Kajian lingkungan yang komprehensif perlu dilakukan sebelum konstruksi dimulai, sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi lingkungan dan keberlanjutan ekonomi Kamboja.
Dalam konteks politik ekonomi global saat ini, proyek-proyek seperti kanal ini menjadi semakin penting untuk diperhatikan, terutama dalam hubungannya dengan geopolitik dan kepentingan nasional suatu negara. Dengan adanya proyek infrastruktur sebesar ini yang didanai oleh China, pertanyaan mengenai kemandirian politik dan ekonomi suatu negara menjadi semakin relevan. Keterlibatan asing yang besar dalam pembangunan infrastruktur menggugah pertanyaan mengenai kedaulatan negara dalam mengambil keputusan strategis yang dapat mempengaruhi masa depannya.
Bagaimana proyek kanal ini akan berdampak pada hubungan Kamboja dengan negara-negara tetangganya juga menjadi sorotan. Ketegangan yang mungkin timbul akibat keberadaan kanal tersebut dapat mempengaruhi stabilitas regional secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi pihak terkait, termasuk pemerintah Kamboja, untuk mempertimbangkan segala kemungkinan dan implikasi dari proyek infrastruktur sebesar ini secara cermat dan komprehensif.
Di tengah ketegangan geopolitik antara kekuatan global, proyek-proyek infrastruktur seperti kanal China di Kamboja menjadi representasi simbolis dari persaingan kepentingan dan pengaruh di kawasan Asia Tenggara. Penting bagi semua pihak yang terlibat, baik pemerintah Kamboja maupun mitra internasionalnya, untuk meningkatkan transparansi, melibatkan masyarakat, dan menjaga keseimbangan kepentingan nasional dan keberlanjutan regional dalam proses pengembangan proyek ini.
Pemerintah Kamboja dapat memastikan bahwa proyek kanal tersebut tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga secara simultan melindungi lingkungan, dan menjaga keamanan regional dengan mengakomodasi keprihatinan semua pihak yang terlibat. Semua pihak perlu bekerja sama dalam mencari solusi yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan semua pihak, sehingga proyek ini dapat berjalan dengan transparandan adil.