Ratusan Warga Israel Serbu Masjid Al Aqsa Jelang Pawai Bendera
Tanggal: 6 Jun 2024 09:23 wib.
Sekitar 800 warga Israel menyerbu halaman Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur jelang Pawai Bendera yang diadakan hari Rabu (5/6). Serbuan ini terjadi di bawah pengawasan polisi, sementara Pawai Bendera baru dimulai pada sore waktu setempat.
Menurut sumber, mantan anggota parlemen Israel, Moshe Feiglin, terlihat menemani salah satu kelompok yang menyerbu Al Aqsa, seperti yang dikutip dari Al Jazeera. Hal ini menunjukkan adanya keterlibatan pihak-pihak terkait di dalam insiden tersebut.
Pawai Bendera sendiri merupakan peringatan Hari Yerusalem dan merupakan momen yang menandai saat Israel memperoleh kendali penuh atas Yerusalem pada tahun 1967. Acara ini dilaksanakan dengan cara peserta pawai melalui Gerbang Damaskus dan Muslim Quarter serta melewati Masjid Al Aqsa.
Dalam beberapa tahun terakhir, pawai bendera di Yerusalem seringkali memicu aksi kekerasan, bahkan sampai memunculkan sorotan dari komunitas internasional yang menyerukan agar Israel mengubah rute pawai untuk menghindari konflik. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa situasi politik dan keamanan di wilayah tersebut sangatlah kompleks.
Pendapat Hamas terkait pawai ini juga sangat tegas. Mereka mengecam pawai dari orang-orang sayap kanan Israel dengan pernyataan bahwa "Pengibaran bendera di Yerusalem yang diduduki adalah sebuah agresi terhadap masyarakat dan tempat-tempat suci kami," sebagaimana yang dikutip Al Jazeera.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa Pawai Bendera juga terjadi sementara Israel masih melancarkan agresi ke Gaza. Imbas operasi militer mereka ini telah menyebabkan lebih dari 36.000 orang di Palestina meninggal, sehingga menunjukkan kompleksitas dan urgensi dari situasi yang sedang terjadi.
Mengingat kompleksitas dan sensitivitas situasi politik dan keamanan di Timur Tengah, peristiwa seperti pawai bendera dan serbuan ke Masjid Al Aqsa harus dihadapi dengan pendekatan yang bijaksana serta penuh perhatian terhadap kepentingan dan keamanan semua pihak yang terlibat. Diperlukan penyelesaian damai dan dialog yang komprehensif untuk menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi di wilayah tersebut.