Rahasia Antipenuaan pada Cacing Terpecahkan

Tanggal: 15 Mar 2018 07:19 wib.
Bila Anda berpikir dan berharap untuk awet muda, penemuan yang satu ini akan memberikan titik terang bagi Anda. Peneliti dari University of Nottingham, Inggris, telah melakukan uji antiproses penuaan pada seekor cacing pipih (Planaria) dan berhasil.

Nah, pada uji antiproses penuaan itu, para peneliti melihat terjadinya proses regenerasi yang hampir tidak terbatas pada cacing pipih tersebut. Cacing ini mampu mampu mengganti jaringan dan sel-sel tua atau rusak. 

Seperti dikutip dari laman Science Daily, Aziz Aboobaker dari Jurusan Biologi menyatakan bahawa mereka sudah mempelajari dua jenis cacing Planaria, yaitu yang bereproduksi seksual dan aseksual. Keduanya memiliki kemampuan untuk beregenerasi tanpa batas dengan cara menumbuhkan otot, kulit, usus baru, dan bahkan seluruh bagian otak berkali-kali.

Biasanya pada saat sel punca membelah untuk menyembuhkan luka, saat reproduksi atau pertumbuhan, sel-sel itu mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan. Pada fase itu sel punca tidak lagi mampu membelah dan berkurang kemampuannya untuk mengganti sel yang rusak dalam jaringan tubuh mereka. Efek yang terlihat secara kasat mata adalah kulit yang menua.

Pada cacing pipih ini sel punca mereka entah bagaimana mampu menghindari proses penuaan tersebut dan terus membelah diri. Penuaan sel berhubungan dengan panjang telomer.

Agar tumbuh dan berfungsi dengan cara normal, sel dalam tubuh harus tetap membelah diri untuk menggantikan sel-sel yang sudah tua atau rusak. Pada saat terjadi proses pembelahan, salinan materi genetik diturunkan ke generasi sel berikutnya. Informasi genetik dalam sel biasanya diatur dalam untaian DNA yang disebut dengan kromosom. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved