Sumber foto: website

Rabi Israel Dibunuh di UEA, Ini Profil Tiga Pelakunya

Tanggal: 26 Nov 2024 22:35 wib.
Pada Senin (25/11/2024), Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan penangkapan tiga warga negara Uzbekistan terkait penculikan dan pembunuhan Rabbi Zvi Kogan, seorang pemimpin agama yang memiliki kewarganegaraan Israel dan Moldova. Rabbi Kogan bekerja di UEA sebagai bagian dari gerakan Chabad-Lubavitch, cabang Hasidik dari Yudaisme Ortodoks yang bertujuan pada penyebaran agama Yahudi di seluruh dunia. Selain itu, ia juga mengelola sebuah supermarket halal di kawasan elit Al Wasl Road, Dubai.

Pihak berwenang UEA masih menyelidiki motif dan kronologi pembunuhan ini. Penyelidikan awal terhadap para tersangka disebut dilakukan dalam persiapan untuk membawa mereka ke penuntutan umum guna investigasi lebih lanjut, menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri UEA.

Insiden ini memicu kekhawatiran atas keamanan komunitas Yahudi kecil di UEA. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut pembunuhan tersebut sebagai serangan teroris antisemit yang keji. Sementara itu, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan kepada The Associated Press bahwa Kogan diduga dibunuh karena identitasnya sebagai seorang rabi. Seorang pejabat Israel lainnya juga menyampaikan bahwa Rabbi Kogan mungkin menjadi target karena ia merupakan salah satu figur paling dikenal dalam komunitas Yahudi di UEA.

Menurut The New York Times, Kementerian Dalam Negeri UEA mengidentifikasi para tersangka sebagai Olimboy Tohirovich dan Makhmudjon Abdurakhim, masing-masing berusia 28 tahun, serta Azizbek Kamilovich, 33 tahun. Dalam pernyataan resmi, pihak berwenang juga merilis foto ketiganya dalam keadaan mata tertutup dan tangan diborgol. Ketiga tersangka merupakan warga negara Uzbekistan, yang ditangkap pada Minggu (24/11/2024). Penyelidikan awal menunjukkan keterlibatan mereka dalam kasus ini, tetapi hingga kini belum ada informasi lebih rinci mengenai identitas atau latar belakang mereka.

Namun, informasi yang dikutip dari sumber terpercaya menunjukkan adanya kemungkinan bahwa motif di balik pembunuhan Rabbi Kogan terkait dengan konflik keagamaan atau politik yang melibatkan Israel dan kelompok-kelompok tertentu di wilayah tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan dan perlindungan komunitas Yahudi di UEA, serta memerlukan respon yang serius dari pihak berwenang untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa yang akan datang.

Selain itu, peningkatan hubungan antara UEA dan Israel dalam beberapa tahun terakhir juga menjadi faktor yang layak dipertimbangkan dalam mengkaji latar belakang kasus ini. Dengan normalisasi hubungan antara kedua negara pada tahun 2020, kasus pembunuhan ini turut menarik perhatian internasional terhadap dinamika politik dan hubungan bilateral di Timur Tengah.

Peristiwa ini juga menyoroti kerentanan dan tantangan bagi komunitas agama minoritas di negara-negara dengan budaya dan latar belakang politik yang kompleks. Keamanan dan perlindungan terhadap komunitas minoritas menjadi isu penting yang harus diperhatikan dan dijamin oleh pemerintah, terutama dalam menghadapi potensi ancaman ekstremisme atau terorisme yang dapat mengganggu perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.

Di sisi lain, penegakan hukum dan proses pengadilan atas kasus ini juga menjadi ujian bagi sistem hukum UEA dalam menjamin keadilan bagi korban dan menghukum pelaku kejahatan dengan sesuai. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses penyelidikan, penuntutan, dan pengadilan menjadi hal yang sangat penting dalam menegakkan supremasi hukum dan memperkuat rasa kepercayaan masyarakat terhadap lembaga hukum di UEA.

Dalam konteks ini, kerja sama antara UEA, Israel, dan negara-negara lain dalam upaya pencegahan terorisme dan kejahatan lintas negara menjadi semakin krusial. Melalui kolaborasi terstruktur dalam pertukaran intelijen dan penegakan hukum, potensi terjadinya kasus-kasus serupa dapat diminimalkan, dan keamanan bersama dapat ditingkatkan untuk melindungi masyarakat dari ancaman ekstremisme dan kekerasan yang mengganggu ketertiban publik serta hubungan antarbangsa. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved