Putin Presiden Seumur Hidup! Dapat Perolehan 87% Suara
Tanggal: 18 Mar 2024 13:41 wib.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, berhasil meraih kemenangan telak dalam pemilihan presiden (pilpres) Rusia yang baru saja digelar. Hasil awal menunjukkan bahwa Putin akan kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan enam tahun ke depan. Dengan tingkat harapan hidup warga Rusia mencapai 71,54 tahun, ada kemungkinan besar Putin akan menjadi "presiden seumur hidup" mengingat kekuatan politiknya yang sangat dominan.
Dalam pilpres kali ini, Putin berhasil meraih dukungan sebesar 87,8%, mencatat hasil yang tertinggi dalam sejarah Rusia pasca runtuhnya Uni Soviet. Angka tersebut didasarkan pada hasil survei yang dilakukan oleh lembaga jajak pendapat seperti Public Opinion Foundation (FOM) dan Penelitian Opini Publik Rusia (VCIOM), yang keduanya menempatkan Putin di posisi yang sangat kuat dengan dukungan yang sangat tinggi, yaitu sekitar 87%.
Sementara itu, kandidat dari partai Komunis, Nikolai Kharitonov, hanya berhasil meraih suara di bawah 4%, menempatkannya di urutan kedua. Sedangkan pendatang baru seperti Vladislav Davankov dan calon ultra nasionalis Leonid Slutsky hanya mendapatkan suara di urutan ketiga dan keempat.
Partisipasi pemilih pada pilpres kali ini juga mencatat angka yang tinggi, mencapai 74,22% ketika pemungutan suara ditutup. Angka ini melampaui tingkat partisipasi pada tahun 2018 yang hanya sebesar 67,5%.
Meskipun demikian, hasil pilpres ini menuai kritik dari beberapa pihak, termasuk juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, yang menyatakan bahwa pemilu tidak bisa dianggap bebas dan adil mengingat beberapa lawan politik Putin telah dipenjara dan dihalangi untuk mencalonkan diri melawan Putin.
Perlu dicatat bahwa Putin telah menjadi presiden Rusia sejak tahun 1999. Pada awalnya, konstitusi Rusia membatasi masa jabatan presiden hanya untuk dua periode berturut-turut. Namun, setelah masa jabatannya berakhir pada tahun 2008, Putin kemudian menjabat sebagai perdana menteri sebelum kembali lagi sebagai presiden pada tahun 2012. Pada tahun 2020, pemerintahannya berhasil melakukan amendemen konstitusi yang memungkinkan Putin untuk menjabat dua masa jabatan lagi.