Putin Kunjungi Hanoi, di Mana Rusia dan Vietnam Teken 12 Perjanjian, Termasuk Pembangunan Pusat Nuklir
Tanggal: 23 Jun 2024 18:53 wib.
Hubungan antara Rusia dan Vietnam semakin diperkuat seiring kunjungan negara yang dilakukan oleh Vladimir Putin ke Hanoi, menunjukkan bahwa Rusia memiliki sekutu yang kuat di kawasan tersebut.
Presiden Rusia tiba di Bandara Hanoi pada pagi hari Kamis, 20 Juni 2024, dan disambut dengan upacara karpet merah oleh Wakil Perdana Menteri Vietnam, Tran Hong Ha, dan diplomat partai utama Le Hoai Trung.
Presiden Vietnam, To Lam, sebelumnya menyatakan bahwa kedua negara bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang pertahanan dan keamanan.
Lam dan Putin menandatangani 12 perjanjian kerjasama di berbagai bidang, termasuk proyek nuklir sipil, kerjasama energi dan bahan bakar, pendidikan, dan pencegahan penyakit.
Kunjungan Putin ke Vietnam mencerminkan pentingnya hubungan antara kedua negara. Seiring dengan peningkatan geopolitik di kawasan Asia Pasifik, kerjasama ini menjadi amat relevan. Vietnam merupakan mitra strategis Rusia di kawasan Asia Tenggara, dan kedua negara memiliki sejarah hubungan yang kuat.
Penandatanganan perjanjian kerjasama di bidang nuklir sipil menjadi salah satu poin penting dari kunjungan Putin. Pembangunan pusat nuklir merupakan langkah penting dalam kerjasama energi antara kedua negara. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat bagi Vietnam dalam memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi Rusia untuk memperluas pengaruhnya dalam industri nuklir di kawasan tersebut. Selain itu, kerjasama dalam bidang energi dan bahan bakar juga menunjukkan komitmen kedua negara untuk saling mendukung dalam mencapai keberlanjutan energi dan keamanan energi.
Selain itu, penandatanganan perjanjian kerjasama di bidang pendidikan juga menunjukkan fokus pada pengembangan sumber daya manusia. Kerjasama ini dapat membawa manfaat bagi kedua negara, baik dalam bidang akademis maupun kebudayaan. Dengan saling mendukung dalam pengembangan pendidikan, kedua negara dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia mereka dan menciptakan kemitraan yang lebih kokoh di masa depan.
Kerjasama dalam pencegahan penyakit juga tidak kalah pentingnya. Melalui penandatanganan perjanjian ini, kedua negara menunjukkan komitmen dalam mengatasi tantangan kesehatan yang dihadapi, serta saling mendukung dalam penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Hal ini akan memperkuat akses kedua negara terhadap inovasi medis dan teknologi kesehatan, serta menciptakan kemungkinan kerjasama yang lebih lanjut dalam mengatasi tantangan kesehatan global di masadepan.