Putin Dilantik, Mulai Periode Kelima Jadi Presiden Rusia
Tanggal: 12 Mei 2024 14:11 wib.
Vladimir Putin dilantik lagi sebagai Presiden Rusia untuk periode kelimanya pada hari ini, Selasa (7/5). Proses pelantikan Putin akan digelar dengan upacara mewah di Istana Kepresidenan Kremlin di Moskow, menandai masa jabatannya yang baru setelah dua dekade berkuasa.
Di periode kali ini, diperkirakan Putin akan berkuasa dengan kewenangan yang lebih besar dari sebelumnya. Pelantikan ini juga akan disiarkan langsung di seluruh stasiun televisi Rusia pada Selasa siang waktu setempat.
Seperti pelantikannya sebelumnya, Putin diperkirakan akan tiba dengan rombongan mobil mewah ke Kremlin. Setelah tiba di istana kepresidenan, Putin akan berjalan melalui koridor menuju Saint Andrew Hall tempat dia akan mengucapkan sumpah presiden dan menyampaikan pidato singkat kepada masyarakat.
Acara pelantikan Putin diprediksi akan dihadiri oleh pejabat pemerintah dan diplomat asing, termasuk perwakilan negara-negara Eropa seperti Prancis yang kabarnya akan diwakilkan oleh duta besarnya di Moskow, Pierre Levy.
Situasi ini tampak menarik perhatian mengingat Rusia masih dianggap sebagai musuh utama Eropa, terutama setelah invasinya ke Ukraina yang berlangsung sejak 2022 hingga saat ini. Hubungan antara Rusia dan Prancis juga tegang setelah Presiden Emmanuel Macron menyatakan kemungkinan mengirim pasukan ke Ukraina untuk melawan Moskow.
Di sisi lain, negara-negara Eropa seperti Polandia, Jerman, hingga Republik Ceko telah menolak mengirim perwakilan mereka ke pelantikan Putin menyusul eskalasi invasi Rusia di Ukraina yang semakin meningkat belakangan ini.
Menurut laporan AFP, Putin memenangkan pemilu Rusia pada bulan Maret lalu dengan perolehan suara 87 persen. Meskipun demikian, pemilu ini mendapat kecaman dari pengamat internasional, oposisi pemerintah, dan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) karena dianggap curang.
Kemenangan ini menjadikan Putin sebagai pemimpin Rusia yang paling lama menjabat dalam satu abad terakhir, mengalahkan dicta Uni Soviet Joseph Stalin.
Pelantikan Putin untuk periode kelimanya ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat internasional. Beberapa pihak meragukan legitimasi pemilihan Putin, sementara pendukungnya memandangnya sebagai pemimpin yang kuat dan stabil bagi negara Rusia. Di samping itu, ketegangan antara Rusia dan negara-negara Eropa juga memunculkan perdebatan terkait arah hubungan kedua belah pihak ke depan.
Keputusan beberapa negara Eropa untuk tidak mengirimkan perwakilan ke pelantikan Putin mencerminkan ketegangan politik yang ada antara Rusia dan Uni Eropa. Hal ini juga menunjukkan pentingnya dialog dan diplomasi dalam meredakan ketegangan antar negara.