Putin Ancam Rusia Siap Perang dengan AS dan Inggris jika Ukraina Gunakan Rudal Jarak Jauh
Tanggal: 14 Sep 2024 15:02 wib.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, baru-baru ini membuat pernyataan keras yang mengejutkan, mengancam bahwa Rusia siap untuk berperang dengan Inggris dan Amerika Serikat (AS). Ancaman ini muncul sebagai respons dari kemungkinan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang Rusia. Putin menegaskan bahwa negara mana pun yang memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata tersebut akan mengubah sifat konflik antara Rusia dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). AS dan Inggris dikenal sebagai anggota NATO.
Saat ini, AS dan beberapa negara anggota NATO dilaporkan mulai melonggarkan pembatasan terhadap penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina, dalam upaya untuk membatasi akses jalur pasokan ke garis depan invasi yang sedang berlangsung. Putin menyoroti hal tersebut dalam pernyataannya kepada reporter TV pemerintah pada Kamis (12/9/2024), mengungkapkan bahwa hal ini semakin mengarah pada konflik antara Rusia dan negara-negara NATO.
Putin menekankan bahwa apabila konflik tersebut berubah sifatnya, Rusia akan mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan ancaman yang dihadapi. Menurutnya, membuka peluang bagi Ukraina untuk menggunakan rudal yang dapat mencapai sasaran di Rusia akan menentukan apakah negara-negara NATO terlibat secara langsung dalam konflik tersebut atau tidak.
Terkait dengan pernyataan Putin, munculnya gambar kapal kargo Rusia yang diduga membawa rudal balistik tujuan Ukraina, menambah ketegangan di wilayah tersebut. Kapal ini diyakini membawa rudal yang direncanakan akan digunakan di Ukraina, dipindahkan dari Iran ke Rusia melalui Laut Kaspia. Informasi ini diungkapkan oleh sumber tak disebutkan namanya yang dilaporkan berbicara kepada Sky News.
Kemudian, gambar satelit menunjukkan bahwa kapal tersebut berlabuh di Pelabuhan Olya 3 di Astrakhan, Rusia selatan, setelah sebelumnya terlihat singgah di pelabuhan Iran di Amirabad. Dalam perkembangan terkait, sumber yang sama juga mengklaim bahwa rudal balistik Fateh-360 dibawa oleh kapal tersebut dan dipindahkan ke kereta barang.
Lebih lanjut, informasi ini datang setelah laporan sebelumnya mengenai pasokan senjata ke Rusia dari aliansi negara-negara yang menentang Barat. Profesor Anthony Glees dari Universitas Buckingham menyatakan bahwa Putin terlihat putus asa dengan bergantung pada senjata dari Korea Utara, Cina, dan kini Iran, yang dianggap sebagai musuh bebuyutan Rusia.
Ancaman perang tersebut menjadi perhatian serius demi menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan. Diperlukan langkah-langkah diplomasi yang bijaksana untuk mencegah eskalasi konflik. Setiap tindakan yang diambil oleh pihak-pihak terkait dengan konflik di Ukraina harus mempertimbangkan dampaknya terhadap keamanan regional dan hubungan internasional secara keseluruhan. Penyelesaian damai atas kesepakatan yang saling menguntungkan perlu menjadi fokus utama, demi mencegah keganasan dan penderitaan rakyat.