Sumber foto: Cnnindonesia.com

Protes Ifthar Lahir Kontraproduktif Biden

Tanggal: 6 Apr 2024 08:35 wib.
Sejumlah kelompok Muslim memboikot iftar Ramadan yang diadakan di Gedung Putih dan malah menggelar kontra-iftar di depan gedung untuk memprotes kebijakan pro-Israel Biden.

Diberi nama "People’s White House Ceasefire Now Iftar", protes tersebut merupakan hasil kerjasama tujuh kelompok termasuk American Muslims for Palestine (AMP), the Council on American-Islamic Relations (CAIR), the Palestinian Youth Movement (PYM), dan Code Pink.

"Dengan persetujuan yang tidak diketahui publik oleh Gedung Putih atas paket bantuan militer baru termasuk bom 2.000 pon dan pesawat untuk Israel, kebutuhan akan solidaritas dan tindakan kolektif tidak pernah lebih nyata," kata AMP dalam pernyataan yang dibagikan dengan TRT World.

Gedung Putih harus membatasi makan malam Ramadan tradisionalnya setelah beberapa undangan menolak undangan itu atas dukungan AS terhadap perang Israel di Gaza.

Hanya sekitar lusin staf Muslim dan dokter yang kembali dari Gaza yang diharapkan ikut dalam acara tersebut, yang biasanya dihadiri oleh ratusan peserta dan pemimpin komunitas Muslim, menurut laporan media.

Tindakan boikot dan protes dari sejumlah kelompok Muslim terhadap iftar yang diadakan di Gedung Putih menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan AS terhadap konflik Israel-Palestina. Hal ini menandakan keinginan mereka untuk menunjukkan solidaritas dan mendesak pemerintah AS untuk mengubah kebijakannya terhadap konflik tersebut.

Peristiwa ini juga menggambarkan betapa pentingnya peran masyarakat sipil dalam mengawasi kebijakan luar negeri pemerintah mereka, sekaligus menyoroti kompleksitas hubungan antara AS, Israel, dan Palestina.

Melalui aksi boikot dan protes ini, kelompok-kelompok Muslim berusaha untuk meningkatkan kesadaran global tentang perlunya perdamaian dan keadilan di Timur Tengah, serta untuk membujuk pemerintah AS agar mengambil sikap yang lebih adil dalam menyelesaikan konflik di wilayah tersebut.

Selain itu, tindakan ini juga dapat mendorong dialog dan penyelesaian damai antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, membantu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi penyelesaian konflik yang berkelanjutan.

Dengan demikian, upaya protes dan boikot iftar Ramadan yang dilakukan oleh sejumlah kelompok Muslim di AS memberikan momentum bagi penggalakan perdamaian dan keadilan di Timur Tengah, serta sebagai pengingat bagi pemerintah AS untuk bertindak secara adil dan proporsional dalam menangani konflik di wilayahtersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved