Sumber foto: Google

Profil Pemimpin ISIS: Dari Abu Bakr al-Baghdadi hingga Penggantinya

Tanggal: 1 Agu 2024 17:21 wib.
ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) merupakan kelompok ekstremis yang telah menimbulkan dampak besar di dunia internasional melalui aksi kekerasan dan terorisme. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri profil para pemimpin utama ISIS, dimulai dari Abu Bakr al-Baghdadi hingga penggantinya.

Abu Bakr al-Baghdadi: Pendiri dan Pemimpin Utama

Abu Bakr al-Baghdadi, lahir Ibrahim Awad Ibrahim al-Badri pada 1971 di Samarra, Irak, adalah pendiri dan pemimpin utama ISIS. Al-Baghdadi dikenal sebagai sosok yang ambisius dan cerdas dalam strategi militer serta propaganda. Dia mengklaim sebagai khalifah pada 2014, setelah ISIS berhasil merebut wilayah yang luas di Irak dan Suriah, termasuk kota Mosul. Dengan gelar Khalifah Ibrahim, al-Baghdadi mendeklarasikan pembentukan kekhalifahan Islam yang ekstremis dan mengklaim sebagai pemimpin semua umat Muslim di seluruh dunia.

Di bawah kepemimpinannya, ISIS menguasai wilayah yang luas dan menerapkan hukum Syariah dengan kekerasan, termasuk pelaksanaan eksekusi brutal, perbudakan, dan penghancuran situs bersejarah. Al-Baghdadi dikenal karena kemampuannya dalam memobilisasi dukungan internasional melalui propaganda yang canggih di media sosial. Namun, kepemimpinannya juga berakhir dalam kekacauan. Pada 2019, al-Baghdadi tewas dalam serangan operasi militer AS di Idlib, Suriah.

Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi: Pengganti Al-Baghdadi

Setelah kematian al-Baghdadi, ISIS menunjuk Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi sebagai penggantinya. Lahir sebagai Amir Muhammad Sa'id Abdal-Rahman al-Mawla pada 1976 di Mosul, Irak, al-Qurashi adalah salah satu anggota senior ISIS dan memiliki reputasi sebagai pemikir yang cerdas dalam ideologi ekstremis. Sebelum menjadi pemimpin, al-Qurashi memainkan peran penting dalam struktur administrasi dan ideologi ISIS.

Al-Qurashi dikenal karena latar belakangnya sebagai ulama dan strategis militer, yang memungkinkan dia untuk mempertahankan sebagian dari jaringan teroris meskipun menghadapi tekanan internasional yang meningkat. Dia juga dikenal dengan pendekatan yang lebih terdesentralisasi, memperkuat sel-sel teroris di berbagai negara dan memperluas jangkauan pengaruh ISIS.

Sayangnya, masa kepemimpinan al-Qurashi tidak bertahan lama. Pada Februari 2022, al-Qurashi tewas dalam operasi militer AS di Syria. Dalam upaya melarikan diri dari pengepungan, dia meledakkan diri di sebuah rumah yang dikepung, mengakibatkan kematiannya dan beberapa pengikutnya.

Pemimpin Sementara dan Tantangan

Setelah kematian al-Qurashi, ISIS menghadapi tantangan besar dalam menentukan pemimpin baru. Para analis meyakini bahwa organisasi ini mungkin akan terus berfungsi di bawah kepemimpinan kolektif atau dengan pemimpin baru yang belum diumumkan secara publik. Organisasi ini menghadapi tekanan besar dari koalisi internasional dan negara-negara yang terdampak oleh terorisme ISIS, yang mengarah pada penurunan kemampuan operasionalnya.

Di tengah kekacauan dan tekanan yang meningkat, penting untuk memahami bahwa meskipun pemimpin utama dapat berubah, ideologi ekstremis dan jaringan yang dibangun oleh ISIS masih dapat berlanjut. Pengalaman dari al-Baghdadi dan al-Qurashi menunjukkan bagaimana kepemimpinan ISIS berusaha untuk beradaptasi dan bertahan meskipun menghadapi kerugian besar.

Profil pemimpin ISIS, dari Abu Bakr al-Baghdadi hingga Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi, menggambarkan perjalanan kelompok ini dari ambisi besar hingga menghadapi kekalahan yang signifikan. Meskipun kepemimpinan mereka telah mengalami perubahan, dampak dari ideologi ekstremis dan strategi teror ISIS masih terasa hingga saat ini. Memahami sejarah dan struktur kepemimpinan ISIS adalah langkah penting dalam mengatasi ancaman terorisme global dan mengurangi dampak kekerasan yang ditimbulkannya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved