Presiden Ukraina Zelensky Siapkan Rencana Damai dengan Rusia
Tanggal: 18 Jun 2024 06:55 wib.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tengah mempersiapkan proposal perdamaian yang akan disampaikan kepada pemerintah Rusia. Ia berharap usaha perdamaian ini dapat memperoleh dukungan dari komunitas internasional. Zelensky menyampaikan niatnya dalam sebuah pertemuan perdamaian di Swiss, di mana ia menekankan pentingnya mencapai perdamaian yang adil dan langgeng bagi kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Zelensky mengungkapkan, "Kita harus memutuskan bersama apa arti perdamaian yang adil bagi dunia dan bagaimana perdamaian itu dapat dicapai dengan cara yang langgeng." Ia juga menegaskan rencananya untuk mengkomunikasikan proposal perdamaian ini kepada pihak Rusia.
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin dari Rusia telah menyatakan kesiapan negaranya untuk mengakhiri serangan terhadap Ukraina. Namun, Putin memberikan syarat yang harus dipenuhi oleh Ukraina sebelum gencatan senjata dapat terwujud. Putin menegaskan bahwa Ukraina harus menarik seluruh pasukannya dari empat wilayah yang saat ini diduduki oleh Rusia.
"Pasukan Ukraina harus ditarik seluruhnya dari Republik Rakyat Donetsk, Republik Rakyat Lugansk, wilayah Kherson, dan Zaporizhzhia," tegas Putin dalam pidatonya di pertemuan puncak perdamaian di Swiss, seperti dikutip dari AFP.
Keempat wilayah tersebut telah berada di bawah kendali Rusia sejak tahun 2014, dengan eskalasi konflik yang meningkat pada 2022 ketika Rusia melancarkan operasi militer khusus. Putin menegaskan bahwa Moskow akan membuka diri untuk perundingan damai jika Ukraina bersedia menyerahkan keempat wilayah tersebut.
Selain menarik pasukannya, Putin juga menekankan perlunya Ukraina untuk membatalkan rencana bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Ia mendorong agar Kiev segera melepaskan wilayah-wilayah yang diduduki jika ingin memulai perundingan damai.
"Segera setelah Kyiv menyatakan siap melakukan hal ini dan mulai menarik pasukannya serta secara resmi membatalkan rencana bergabung dengan NATO, kami akan segera -- pada saat itu juga -- melakukan gencatan senjata dan memulai perundingan," tegas Putin.
Pemerintah Ukraina sendiri telah memberikan respon terhadap tuntutan Rusia. Menteri Luar Negeri Ukraine, Dmytro Kuleba, menegaskan bahwa Ukraina siap untuk berunding, tetapi bukan dengan cara yang merugikan kepentingan nasional. Ia menekankan bahwa Ukraina tidak akan mengakui aneksasi wilayahnya oleh Rusia.
Dalam upayanya untuk mencapai perdamaian dengan Rusia, Zelensky juga telah melakukan berbagai kunjungan diplomatik ke berbagai negara Eropa dan Amerika. Dalam kunjungan terbarunya ke Amerika Serikat, Zelensky memperoleh dukungan atas rencana perdamaian Ukraina-Rusia.
Sementara itu, reaksi dari komunitas internasional juga sangat diharapkan dalam upaya mediasi perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Berbagai negara dan organisasi internasional diharapkan mampu memberikan dukungan dan memfasilitasi perundingan yang berpihak kepada kedua belah pihak.
Pertemuan Zelensky dengan petinggi Rusia juga diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret menuju perdamaian. Terwujudnya gencatan senjata dan perundingan damai antara Ukraina dan Rusia merupakan langkah penting dalam menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Dalam konteks ini, langkah-langkah pembangunan kepercayaan dan dialog antara kedua negara menjadi kunci utama dalam mencapai perdamaian yang adil dan langgeng bagi kedua pihak. Pihak internasional juga diharapkan dapat berperan sebagai mediator yang objektif dan mendukung upaya-upaya perdamaian yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak.
Melalui usaha-usaha konkret dan berkesinambungan, diharapkan konflik antara Ukraina dan Rusia dapat diselesaikan secara damai dengan mengedepankan kepentingan dan keamanan kedua negara. Keterlibatan seluruh pihak baik dari pihak Ukraina, Rusia, maupun komunitas internasional menjadi kunci utama dalam merintis jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan.