Presiden Turki Sebut Gaza Sebagai Kamp Pemusnahan Terbesar di Dunia
Tanggal: 31 Jul 2024 19:49 wib.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Selasa (30/7), mengklaim bahwa Jalur Gaza telah berubah menjadi kamp pemusnahan terbesar di dunia, dan bahwa Israel telah melakukan kekejaman yang "melampaui Hitler."
"Berapa banyak lagi anak-anak yang harus mati untuk menyadari bahwa kebijakan invasif Israel membahayakan seluruh wilayah? Ini bukan jalan yang bisa terus berlanjut," ujar Erdogan.
Erdogan menyatakan bahwa para pemimpin dan organisasi Barat yang bertanggung jawab atas keamanan internasional hanya menyaksikan kebrutalan ini dari jauh selama hampir 300 hari. Sejak 7 Oktober 2023, Israel dilaporkan telah membunuh lebih dari 39.000 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Presiden Turki tersebut menilai bahwa Israel adalah satu-satunya negara di wilayah yang mencari keamanan melalui agresi, pembantaian, dan perampasan tanah, serta bertindak seperti organisasi teroris. Ia menyebut Israel sebagai ancaman tidak hanya bagi Palestina dan Lebanon, tetapi juga bagi umat manusia secara keseluruhan dan dunia saat ini.
Erdogan menyebut bahwa Hitler, meskipun terlambat, akhirnya dihentikan oleh aliansi AS dan Uni Soviet. Ia berpendapat bahwa genosida, kebiadaban, dan barbarisme yang terjadi saat ini juga harus segera dihentikan oleh aliansi umat manusia sebelum terlambat.
Lebih lanjut, Erdogan menekankan bahwa mereka yang mengendalikan pemerintahan Netanyahu harus segera dihentikan dari tindakan pembantaian tersebut.
“Kami mengetahui apa yang ingin dicapai oleh Netanyahu, bencana macam apa yang ingin ia timbulkan di wilayah kami dan dunia,” katanya.
Erdogan juga mengungkapkan bahwa mereka memahami motif sebenarnya di balik usaha Netanyahu untuk menyebarluaskan konflik di Gaza ke seluruh wilayah. "Apa pun yang kami lakukan, kami melakukannya untuk mencegah skenario tersebut. Apa pun yang kami katakan, kami mengatakannya untuk menghentikan air mata dan pertumpahan darah di wilayah kami,” tambahnya.