Sumber foto: google

Presiden Turki Desak Aksi Global Lawan Kekejaman Israel

Tanggal: 19 Jun 2024 20:17 wib.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin menyerukan aksi internasional untuk mengakhiri "kekejaman" Israel dan penindasan sistematis terhadap warga Palestina. Erdogan menyampaikan seruannya saat berbicara kepada anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) melalui konferensi video pada kesempatan Hari Raya Idul Adha. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas nasib rakyat Palestina yang terus menjadi sasaran pendudukan dan pembantaian sistematis selama 76 tahun, termasuk ketika mereka merayakan Idul Adha dalam kesedihan, mendambakan perdamaian.

Menurut Erdogan, tradisi penyiksaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh pemerintahan Israel terhadap rakyat Palestina menggores hati bangsa dan umat manusia. Ia menegaskan bahwa respon terhadap pembantaian di Gaza bukan hanya tugas persaudaraan umat Muslim, tetapi juga tugas kemanusiaan global. Erdogan menyerukan komunitas internasional untuk merespons kekejaman Israel dengan mengambil tindakan konkrit untuk mencegah pembantaian yang terus terjadi.

Tidak hanya menyerukan aksi internasional, Erdogan juga mengkritik pemerintahan PM Israel Netanyahu karena dianggap mengakibatkan kehancuran di wilayah tersebut, termasuk di kalangan warga Israel. Dalam kunjungan ke Spanyol dan pada Konferensi Tingkat Tinggi Pemimpin G7 di Italia, Erdogan dengan tegas menyampaikan sikap Turki terkait isu ini. 

Lebih lanjut, Erdogan menyinggung bahwa Turki telah berkontribusi dalam upaya menciptakan perdamaian permanen di wilayahnya dan mendesak pertanggungjawaban bagi pihak yang terlibat dalam genosida terhadap warga Palestina. Ankara telah bersama negara-negara lain dalam menuntut keadilan dengan mengajukan kasus genosida Israel ke Mahkamah Internasional dan menghentikan transaksi perdagangan dengan Israel sebagai langkah tekanan.

Selain itu, Erdogan juga menjelaskan upaya Turki dalam mempersatukan dunia Islam dan meningkatkan jumlah negara-negara yang mengakui negara Palestina. Turki tidak hanya memberikan perhatian terhadap tragedi di Palestina, tetapi juga berupaya membantu menyelesaikan konflik di berbagai belahan dunia Islam lainnya, seperti di Sudan, Libya, Somalia, Afghanistan, dan Yaman.

Situasi konflik berkepanjangan di Palestina, khususnya di Gaza, telah memicu kecaman internasional terhadap Israel. Serangan brutal yang terus berlanjut sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 37.300 warga Palestina tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 85 ribu warga lainnya juga mengalami luka-luka dalam serangan tersebut.

Dampak dari perang yang berlangsung selama delapan bulan di Gaza juga sangat merusak, dengan sebagian besar wilayah tersebut hancur dan terbatasnya akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan akibat blokade yang diberlakukan Israel. Pemerintahan Israel juga dituding melakukan genosida di Gaza, sehingga Mahkamah Internasional telah mengeluarkan perintah kepada Israel untuk menghentikan operasinya di Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved