Sumber foto: website

Presiden Korsel Selamat dari Upaya Pemakzulan Pasca Umumkan Darurat Militer

Tanggal: 8 Des 2024 13:05 wib.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, berhasil lolos dari mosi pemakzulan di parlemen yang dipimpin oposisi pada Sabtu, (7/12/2024) yang dipicu oleh upayanya memberlakukan darurat militer yang berlangsung singkat minggu ini. Upaya pemakzulan tersebut gagal setelah anggota partai Yoon memboikot pemungutan suara, yang menyebabkan hanya 195 suara yang diberikan, di bawah ambang batas 200 yang dibutuhkan agar suara tersebut dihitung.

"Seluruh negara menyaksikan keputusan yang dibuat di Majelis Nasional hari ini. Dunia menyaksikan," kata juru bicara Majelis Nasional Woo Won-shik, sebagaimana dilansir Reuters, mengekspresikan penyesalan atas kegagalan pemungutan suara.

Partai Demokrat yang menjadi oposisi utama menyatakan akan menghidupkan kembali mosi pemakzulan minggu depan jika gagal pada Sabtu.

Presiden Yoon telah mengejutkan negara pada Selasa malam ketika memberikan kewenangan darurat yang luas kepada militer untuk membasmi apa yang disebutnya "pasukan anti-negara" dan mengatasi lawan politik yang suka menghalangi. Namun, keputusan tersebut kemudian dibatalkan olehnya. Pada Sabtu pagi, Yoon meminta maaf kepada negara tetapi menolak seruan untuk mengundurkan diri menjelang pemungutan suara. Meskipun berhasil lolos dari upaya pemakzulan, masa depan kepresidenan Yoon masih terlihat suram.

Selama tahun lalu, masa kepresidenan Yoon telah dibayangi oleh skandal yang melibatkan istrinya, yang dituduh menerima tas tangan Christian Dior yang mahal sebagai hadiah. Yoon juga dihadapkan pada penolakan yang keras kepala dari pihaknya untuk mengakui skandal tersebut. Skandal tersebut disalahkan sebagai alasan utama kekalahan telak partainya dalam pemilihan parlemen pada April lalu. Barulah setelah itu, Yoon meminta maaf, namun ia terus menolak seruan untuk melakukan penyelidikan atas skandal tersebut dan tuduhan manipulasi harga saham yang melibatkan istri dan ibunya.

Kantor kejaksaan yang menyelidiki tuduhan tersebut memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan terhadap ibu negara.

Di luar negeri, Yoon telah berhasil meraih keberhasilan di panggung internasional. Upayanya untuk membalikkan pertikaian diplomatik selama puluhan tahun dengan negara tetangga Jepang dan bergabung dengan Tokyo dalam kerja sama keamanan tiga arah dengan Amerika Serikat secara luas dipandang sebagai warisan khas kebijakan luar negerinya.

Selain itu, Yoon juga diakui atas keberhasilannya dalam merestorasi hubungan dengan negara tetangga seperti Tiongkok dan Korea Utara. Keterlibatan Yoon dalam mediasi regional telah mendorong pemahaman antara Korea Selatan dengan negara-negara tetangga.

Walau berhasil melewati mosi pemakzulan, kekhawatiran akan masa depan kepresidenan Yoon masih tetap mengemuka. Meski demikian, keberhasilan-keberhasilan dan keberanian Yoon dalam urusan luar negeri pun tak boleh diabaikan.

Pada akhirnya, hasil dari pemungutan suara tersebut memberikan gambaran yang jelas bahwa keterlibatan dan kebijakan dalam negeri dan luar negeri menjadi elemen penting dalam perjalanan kepresidenan seseorang. Keputusan yang dibuat dan hasil yang diperoleh dalam masa-masa kritis akan menjadi landasan bagi masa depan kepemimpinan seseorang, sehingga tidaklah mengherankan jika masyarakat dan pihak terkait selalu memperhitungkan setiap langkah pemimpin negara.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved