Presiden Iran Minta Israel Stop Bunuh Orang Tak Bersalah, Kecam Dukungan dari Amerika dan Uni Eropa
Tanggal: 13 Okt 2024 05:50 wib.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyerukan agar Israel menghentikan tindakan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak bersalah. Dia juga mengecam dukungan yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) terhadap tindakan Israel di Timur Tengah.
Pezeshkian menyampaikan pandangannya kepada reporter TV pemerintah Rusia saat menghadiri pertemuan internasional di Turkmenistan pada Jumat (11/10/2024). Israel dalam beberapa minggu terakhir telah meningkatkan serangannya terhadap gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran. Serangan tersebut termasuk pembunuhan para pemimpin utama Hizbullah, pengiriman pasukan darat ke Lebanon selatan, dan pengeboman ibu kota Beirut.
"Dengan tegas saya ingin menegaskan kepada Israel untuk menghentikan tindakan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak bersalah. Berhenti pula menyerang bangunan tempat tinggal orang-orang yang tidak bersalah," kata Pezeshkian sambil menuduh Israel melanggar berbagai perjanjian internasional.
Pezeshkian juga menambahkan, "Mereka melakukan ini karena mereka tahu bahwa AS dan Uni Eropa berada di belakang tindakan mereka."
Otoritas Lebanon melaporkan bahwa serangan Israel pada Kamis (10/10/2024) malam di pusat Beirut mengakibatkan kematian 22 orang dan melukai lebih dari 100 orang.
Israel menyatakan bahwa operasi di Lebanon bertujuan untuk memungkinkan puluhan ribu penduduknya kembali ke rumah setelah dipaksa meninggalkan Israel utara akibat serangan roket yang dilancarkan oleh Hizbullah selama setahun terakhir.
Hizbullah melakukan serangan demi mendukung sekutunya, Hamas, yang memicu serangan darat Israel di Gaza sebagai tanggapan atas serangan yang terjadi pada 7 Oktober terhadap komunitas di Israel selatan.
Kondisi di Timur Tengah tetap tidak stabil, dengan adanya potensi eskalasi lanjutan di kawasan tersebut. Para pihak pun menunggu tanggapan Israel terhadap serangan rudal yang dilancarkan oleh Iran pada 1 Oktober lalu.
Dukungan yang diberikan oleh AS dan Uni Eropa terhadap Israel juga menjadi perhatian serius. Pezeshkian menegaskan bahwa tindakan agresif Israel didorong oleh keyakinan bahwa mereka akan mendapat dukungan penuh dari aliansi barat tersebut. Hal ini menjadi cerminan dari kompleksitas geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Menambahkan konflik yang telah terjadi di Gaza, serangan Israel terhadap Lebanon semakin meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Hal ini memperlihatkan bahwa kawasan Timur Tengah masih rentan terhadap konflik bersenjata yang mematikan.
Keadaan ini semakin memperumit upaya-upaya perdamaian yang telah dilakukan oleh beberapa pihak di kawasan, dimana penyelesaian konflik menjadi semakin sulit diprediksi. Maka dari itu, upaya diplomasi yang melibatkan berbagai pihak terkait harus terus dikebut untuk mencari solusi yang dapat membantu mengurangi eskalasi konflik yang terjadi di Timur Tengah.