Presiden Baru Iran Tegaskan Dukungan untuk Hizbullah
Tanggal: 15 Jul 2024 13:33 wib.
Presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian menegaskan kembali dukungan republik Islam tersebut terhadap kelompok Hizbullah di Lebanon, dan mengutuk tindakan Israel terhadap warga Palestina. Dilansir kantor berita AFP, Selasa (9/7/2024), pernyataan tersebut disampaikan Pezeshkian kepada pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah lewat kantor berita resmi Iran, IRNA pada Senin (8/7) waktu setempat. Ini merupakan salah satu komentar kebijakan luar negeri pertama dari Pezeshkian sejak kemenangannya dalam pemilihan presiden Iran putaran kedua pada hari Jumat lalu.
Teheran memberikan dukungan finansial dan militer kepada Hizbullah, yang dibentuk atas inisiatif Garda Revolusi Iran setelah musuh bebuyutan Israel menyerbu Beirut pada tahun 1982 selama perang saudara di Lebanon. Mengacu pada Hizbullah dan kelompok-kelompok sekutunya, Pezeshkian mengatakan: "Dukungan perlawanan berakar pada kebijakan fundamental Republik Islam Iran."Pezeshkian mengatakan dia yakin "gerakan perlawanan" akan menghentikan "kebijakan penghasutan dan kriminal" musuh bebuyutannya, Israel, di Gaza, di mana Israel terus berperang dengan sekutu Hizbullah di Palestina, Hamas.
Sejak perang di Gaza dimulai, Hizbullah dan Israel hampir setiap hari saling serang di perbatasan Lebanon. Hal ini memicu kekhawatiran global akan potensi perang habis-habisan seiring meningkatnya pertempuran. Sebelumnya pada hari Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan Teheran "tidak akan ragu untuk mendukung bangsa Lebanon". Dia menambahkan bahwa Israel "harus menyadari konsekuensi dari setiap tindakan berani di kawasan ini, terutama terhadap Lebanon."
Pezeshkian yang reformis mengalahkan Saeed Jalili yang ultrakonservatif, mantan negosiator nuklir, dalam pemilu yang digelar setelah kematian presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter. Setelah pemilu, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan hasil pemilu tersebut merupakan "pesan yang jelas mengenai tuntutan perubahan dan pertentangan" dari rakyat Iran.
Sebelumnya, pada hari Sabtu lalu, Nasrallah mengucapkan selamat kepada Pezeshkian atas kemenangan pemilunya. Dia pun menekankan peran Teheran sebagai pendukung "kuat" kelompok-kelompok "perlawanan" regional. Hizbullah merupakan bagian penting dari Poros Perlawanan - sebuah aliansi gerakan bersenjata pro-Iran yang menentang Israel dan Amerika Serikat. Aliansi tersebut juga mencakup kelompok pemberontak Houthi di Yaman dan para petempur di Irak, serta Hamas.
Kehadiran Raisi sebagai presiden baru Iran menimbulkan spekulasi terkait perubahan dinamika politik luar negeri Iran. Meskipun demikian, pernyataan Raisi yang menegaskan dukungan terhadap Hizbullah menunjukkan bahwa kebijakan luar negeri Iran terkait dengan kawasan Timur Tengah tidak akan berubah secara signifikan dalam waktu dekat.
Dengan teguhnya sikap Iran dalam mendukung Hizbullah, dinamika politik di kawasan Timur Tengah menjadi semakin kompleks. Posisi Iran sebagai kekuatan regional yang mendukung gerakan-gerakan oposisi di kawasan tersebut menjadi perhatian utama bagi aktor-aktor internasional. Peran Hizbullah sebagai representasi kepentingan Iran di Lebanon dan kawasan sekitarnya semakin menjadi sorotan di mata dunia.
Perubahan politik di Iran dan pernyataan Raisi yang menegaskan dukungan terhadap Hizbullah menjadi fokus utama dalam dinamika politik global. Dengan sikap tegasnya terhadap dukungan Iran terhadap gerakan Hizbullah, pernyataan Raisi telah menciptakan ketegangan dan spekulasi di kancah politik internasional, terutama di kawasan Timur Tengah.
Dukungan kuat Iran terhadap Hizbullah merupakan aspek penting dalam geopolitik kawasan Timur Tengah. Pengaruhnya terhadap dinamika politik di kawasan tersebut turut membawa dampak global yang cukup signifikan.