Presiden AS Donald Trump Serukan Evakuasi Penduduk Teheran, Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal
Tanggal: 17 Jun 2025 15:42 wib.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan pernyataan mencolok pada Senin, 16 Juni 2025, dengan meminta agar seluruh penduduk Teheran, ibu kota Iran, dievakuasi. Permintaan ini muncul dalam konteks intensifikasi konflik antara Iran dan Israel yang semakin memprihatinkan. Dalam postingannya di platform media sosial Truth Social, Trump menyebutkan, “Iran seharusnya menerima perjanjian nuklir.” Meskipun tidak menjelaskan secara rinci mengenai alasan di balik seruan evakuasi tersebut, peringatan ini datang disaat ancaman dari Menteri Pertahanan Israel melawan Iran semakin kencang.
Trump menekankan dengan tegas, “Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir. Saya sudah mengatakannya berkali-kali! Semua orang harus segera evakuasi dari Teheran!” Dengan ungkapan tersebut, Trump berusaha untuk membangun kesadaran global akan situasi yang dianggapnya kritis di wilayah tersebut.
Tak lama setelah mengeluarkan pernyataan tersebut, Trump dikabarkan meninggalkan KTT G7 yang tengah berlangsung di Kanada lebih awal. Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt. Ia mengatakan, “Banyak hal telah disepakati, tetapi karena situasi yang terjadi di Timur Tengah, Presiden Trump harus meninggalkan Kanada setelah makan malam dengan para pemimpin negara.” Ini menegaskan bahwa perhatian utama Trump saat itu beralih ke keadaan darurat yang sedang berlangsung di kawasan Timur Tengah.
Sebagai catatan, pakar kebijakan luar negeri yang bekerja di Center for International Policy, Matthew Duss, mengungkapkan pendapatnya tentang peringatan Trump yang dianggap “mengerikan” meskipun tampak tidak jelas. Duss menyampaikan keprihatinan bahwa pengungsian penduduk Teheran tidaklah praktis, terutama karena Teheran adalah sebuah kota metropolitan yang dihuni sekitar 15 juta orang. Dalam analisisnya, ia menyatakan, “Mengevakuasi kota sebesar itu sangat sulit dilakukan, bahkan sebelum kita mempertimbangkan fakta bahwa banyak orang mungkin tidak memiliki akses ke bahan bakar. Mereka mungkin harus mengungsi dengan berjalan kaki.”
Ketegangan yang mengelilingi pernyataan Trump mencerminkan keadaan darurat yang semakin mendalam antara Iran dan Israel, serta menyoroti dampak dari konflik ini terhadap penduduk sipil. Tekanan internasional mengenai program nuklir Iran juga menjadi perhatian utama, sehingga menciptakan suasana yang tegang di seluruh dunia. Penegasan Trump tentang evakuasi ini tidak hanya membawa dampak bagi kebijakan luar negeri, tetapi juga bagi kehidupan sehari-hari warganya yang terancam oleh situasi yang tidak menentu.
Dalam konteks yang lebih luas, pernyataan tersebut menunjukkan betapa pentingnya menanggapi perubahan situasi politik di Timur Tengah dengan hati-hati, mengingat sejarah panjang konflik di wilayah tersebut. Sementara itu, reaksi masyarakat internasional terhadap seruan Trump juga menjadi sorotan, di mana beberapa kalangan mempertanyakan apakah langkah-langkah drastis seperti evakuasi benar-benar diperlukan atau justru akan menambah kepanikan di tengah situasi yang sudah rumit ini.