Potret Transgender Cantik di Thailand Saat Mendaftar Wajib Militer Jadi Sorotan

Potret kedua transgender tercantik di Thailand saat mendaftar wajib militer menjadi sorotan yang menarik perhatian. Pasalnya, kehadiran Kantong Passarapon dan Parida Kerayuphan, dua ratu kecantikan transgender terkenal di negara mereka, sungguh disambut dengan antusiasme tinggi oleh para tentara pria Thailand.

Mengikuti Undang-undang Dinas Militer Thailand tahun 1954, setiap laki-laki di Thailand diwajibkan mengikuti wajib militer ketika mencapai usia 21 tahun. Biasanya, pria Thailand akan menghabiskan wajib militer dengan menjadi tentara aktif selama dua tahun. Namun, jika jumlah orang yang mendaftar melebihi slot yang tersedia, maka peserta akan dipilih melalui undian.

Pada tahun 2024, Kantong Passarapon dan Parida Kerayuphan pun mendapat giliran untuk mendaftar wajib militer di Thailand. Kehadiran kedua wanita transgender ini di pusat pendaftaran wajib militer pun membuat sejumlah tentara pria Thailand terkejut namun juga penuh semangat. Ketika keduanya tiba, mereka menjadi pusat perhatian dan harapan para tentara yang berharap keduanya akan bergabung dalam wajib militer.

Parida Kerayuphan sendiri merupakan seorang mahasiswi di Universitas Sripatum, Bangkok, Thailand. Ia juga dikenal sebagai duta kampus karena penampilan cantiknya dan memiliki jumlah pengikut yang cukup besar di media sosial, mencapai 69 ribu pengikut di Instagram. Sementara itu, Kantong Passarapon dikenal dengan sebutan 'Malaikat Teluk Thailand' di negaranya. Ia juga merupakan seorang ratu kecantikan terkenal dan sering menjadi pemenang di kontes kecantikan.

Kedua transgender ini pun datang ke pusat rekruitmen wajib militer dengan membawa sertifikat medis sebagai bukti keduanya telah berganti jenis kelamin. Kehadiran mereka di lingkungan militer telah memicu diskusi hangat di media sosial, dengan sejumlah netizen menyebut bahwa situasinya terasa seperti kontes kecantikan, bukan sekadar pendaftaran wajib militer.

Di sisi lain, upaya wamil di Thailand memang menarik perhatian, di mana militer biasanya merekrut 80 ribu hingga 100 ribu prajurit setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 40 ribu dari 85 ribu formasi direkrut melalui undian pada tahun tersebut. Laki-laki Thailand biasanya menerima surat berisi informasi wajib militer pada usia 17 tahun dan diharuskan membalasnya. Jika tidak bersedia mengikuti, mereka harus mengikuti undian yang diadakan setiap bulan April.

Namun, tidak semua laki-laki di Thailand diwajibkan mengikuti wajib militer. Ada kemungkinan untuk dikecualikan secara hukum dari wajib militer dalam kasus-kasus tertentu, seperti menjalani program pelatihan petugas cadangan selama tiga tahun di sekolah menengah atas, ataupun bagi individu penyandang disabilitas dan biksu yang juga dapat diberikan pengecualian.

Sementara itu, kehidupan Nong Poy, seorang transgender cantik yang dinikahi oleh seorang pengusaha kaya, juga tengah menjadi sorotan. Setelah dinikahi oleh sang suami, Oak Phakwa Hongyok, Nong Poy resmi menjadi bagian dari keluarga konglomerat Thailand. Pernikahan keduanya pun sukses menjadi sorotan publik di Thailand.

Kini, Nong Poy dan Oak Phakwa Hongyok tengah menikmati momen bulan madu di Eropa. Potret-potret mesra mereka selama honeymoon pun berhasil mencuri perhatian banyak netizen. Dalam setiap potret yang diunggah, keduanya terlihat begitu bahagia dan mesra, menikmati berbagai momen romantis di berbagai destinasi wisata di Eropa.

Dari potret yang diunggah Nong Poy, terlihat bahwa mereka sangat menikmati keindahan arsitektur Eropa dan hal-hal sederhana di destinasi wisata. Hubungan keduanya sukses menjadi inspirasi bagi banyak pasangan di Thailand, karena Nong Poy dan Oak Phakwa Hongyok dinilai sebagai pasangan yang begitu harmonis dan kompak.

Dilihat dari kedekatan dan kebahagiaan pasangan transgender cantik ini dalam menjalani hidupnya, dapat dilihat bahwa transgender juga memiliki kehidupan cinta yang indah dan terhormat, serta mampu menjadi teladan dalam menjalin hubungan yang sehat dan bahagia.