Sumber foto: iStock

Pos Strategis Vuhledar Dikuasai Rusia, Ukraina Mundur

Tanggal: 3 Okt 2024 05:28 wib.
Pasukan Ukraina terpaksa mundur dari pos strategis di garis depan wilayah Donetsk timur saat pasukan Rusia terus maju secara perlahan di daerah yang menjadi target Kremlin sejak invasi pada awal 2022. Hal ini terjadi setelah Rusia berhasil menguasai kota pertambangan batu bara strategis, Vuhledar, yang memberikan keuntungan taktis di tengah-tengah ladang datar sekitarnya.

Laporan dari DeepState pada Rabu (02/10/2024) menyebutkan bahwa Rusia berhasil menduduki sekitar setengah dari kota Vuhledar hanya dalam waktu sehari. Kementerian Pertahanan Ukraina bekerja sama dengan layanan pemetaan ini untuk memantau perkembangan situasi di wilayah tersebut.

Vuhledar memiliki nilai strategis yang besar di medan perang, terutama menjelang musim dingin. Kota ini terletak di dataran tinggi dengan blok apartemen bertingkat yang memberikan keuntungan taktis di tengah-tengah ladang datar sekitarnya. Selain itu, kota ini berjarak beberapa kilometer dari jalur kereta api yang menghubungkan Donetsk dengan Krimea yang diduduki oleh Rusia, sehingga pengendalian Vuhledar memiliki dampak besar dalam penguasaan wilayah tersebut.

Kota tersebut juga memiliki potensi menjadi basis logistik penting bagi pasukan Rusia dalam menghadapi musim dingin yang keras. Hal ini menjadikan Vuhledar menjadi bagian penting dari strategi militer Rusia dalam konflik tersebut.

Kremlin secara sepihak mengklaim wilayah Donetsk sebagai bagian dari Rusia dua tahun lalu, bersama dengan tiga wilayah Ukraina lainnya, meskipun hanya menguasai sebagian dari wilayah tersebut. Klaim ini dilakukan setelah referendum ilegal yang tidak diakui oleh komunitas internasional. Pasukan Rusia terus membuat kemajuan di wilayah tersebut, mendorong presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, untuk mendesak sekutu Barat memberikan bantuan militer guna menghadapi tekanan yang semakin meningkat dari Rusia.

Dengan merebut kota Avdiivka di Donetsk pada bulan Februari, pasukan Rusia memiliki keunggulan posisi yang memungkinkan mereka mengancam kota-kota strategis seperti Pokrovsk, sekitar 600 kilometer tenggara Kyiv. Hal ini menunjukkan bahwa pasukan Rusia terus memperkuat posisi mereka di wilayah timur Ukraina, mengancam keamanan serta kedaulatan negara tersebut.

Pertempuran di wilayah Donetsk tidak hanya mempengaruhi Ukraina secara langsung, namun juga memiliki dampak politik dan keamanan di wilayah Eropa. Kondisi ini memicu kekhawatiran dan kecaman dari pihak internasional terhadap agresi Rusia dalam mengekspansi wilayah dengan menggunakan kekuatan militer.

Ketegangan yang semakin meningkat di wilayah tersebut membutuhkan sikap tegas dan responsif dari komunitas internasional, terutama negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini bertujuan untuk mendorong negosiasi perdamaian yang adil dan memastikan keamanan serta kedaulatan Ukraina tetap terjaga.

Dengan situasi yang terus berkembang di medan perang, diperlukan langkah konkret dalam memberikan bantuan dan dukungan bagi Ukraina agar dapat menghadapi tekanan dari pasukan Rusia. Respons cepat dan sinergi antara negara-negara sekutu akan menjadi krusial dalam mengatasi krisis ini dan mencegah eskalasi konflik yang dapat membahayakan kestabilan di kawasan tersebut. Kehadiran internasional yang solid dalam menyelesaikan konflik Ukraina juga merupakan langkah penting untuk mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan di Eropa Timur.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved